Page 292 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 292

552 PEKERJA MIGRAN ILEGAL DIPULANGKAN DARI MALAYSIA

              Sebanyak  552  pekerja  migran  Indonesia  (PMI)  ilegal  dipulangkan  dengan  menggunakan
              pesawat carter dari Bandar Udara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) I dan KLIA 2 di
              Kuala Lumpur, Senin.

              Sebanyak  152  menggunakan  pesawat  Malaysia  Airlines  MH  871  tujuan  Surabaya  berangkat
              pukul  07.20  kemudian  sebanyak  150  orang  berangkat  dengan  MH  711  pukul  09.00  tujuan
              Jakarta dari Bandara KLIA 2.

              Sedangkan sebanyak 200 orang berangkat dengan menggunakan pesawat AirAsia pada pukul
              10.30 waktu setempat dengan tujuan Medan.

              Pemulangan para pekerja turut dikawal Imigrasi Malaysia dan pejabat KBRI Kuala Lumpur di
              antaranya Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat, Koordinator Fungsi Konsuler
              KBRI Kuala Lumpur Rijal Al Huda, Atase Pertahanan Kol Inf Tri Andi Kuswantoro, Atase Imigrasi
              Mulkan Lekat dan Atase Tenaga Kerja Budi H Laksana.

              Para pekerja tersebut diberangkatkan dari depo tahanan Imigrasi Nanas, Lenggeng, Putrajaya
              dan Berangan serta sudah menjalani tes PCR dengan hasil negatif COVID-19.

              "Semoga pengalaman selama di Malaysia ini menjadi pengalaman hidup yang sangat berarti
              bagi bapak-bapak dan ibu-ibu serta bisa kembali ke tanah air dengan selamat dengan memulai
              kehidupan baru yang lebih baik," ujar Rijal Al Huda saat memberi pengarahan.

              Rijal saat ditemui di sela-sela acara mengatakan pihaknya berharap pemulangan ke depan bisa
              lebih banyak lagi.

              "Yang  diajukan  pemerintah  Malaysia  4.774  orang.  Pemberangkatan  sebelumnya  500  orang.
              Masih ada sekitar 3000 orang, berikutnya kita sudah konsultasi dengan Jakarta minimal 14 hari
              lagi pemulangan berikutnya tergantung pemerintah Malaysia menyampaikan datanya ke kita,"
              katanya.

              Rijal mengatakan pemberangkatan sekarang mengalami kemunduran karena rencananya pada
              (24/10)  sebab  mesti  berkoordinasi  dengan  kesiapan  pemerintah  daerah  dan  mereka  bisa
              menerima pada (26/10).

              .





















                                                          291
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297