Page 319 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 319

JOKOWI DIPERKIRAKAN TEKEN UU CIPTAKER LUSA, 2 NOVEMBER KSPI DAN
              SERIKAT BURUH LAINNYA GELAR AKSI NASIONAL

              Presiden KSPI, Said Iqbal/Net

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan beberapa serikat buruh akan terus melakukan
              aksi serentak nasional untuk menolak omnibus law UU Cipta Kerja.

              Berita  terkait  Jika  Naskah  UU  Ciptaker  Diteken Presiden,  KSPI  Ancam  Aksi  Nasional Pada  1
              November  Presiden  KSPI  Tantang  Fraksi  Demokrat  Dan  PKS  Ajukan  Legislative  Review  UU
              Ciptaker KSPI Ajukan Legislative Review UU Ciptaker Ke DPR, Ini Alasannya

              Berdasarkan informasi yang berkembang bahwa UU Ciptaker akan ditandatangani Presiden dan
              diberi nomor paling lambat pada 28 Oktober 2020.

              Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, di Ibukota DKI Jakarta, aksi akan melibatkan puluhan
              ribu buruh dan dipusatkan di Mahkamah Konstitusi dan Istana. Aksi digelar pada 2 November
              2020.

              "Sebelumnya saya mengatakan tanggal 1 November 2020. Ternyata tanggal satu adalah hari
              Minggu, jadi yang benar adalah 2 November, hari Senin," kata Said Iqbal.

              Pihaknya  memperkirakan,  Presiden  Joko  Widodo  akan  menandatangani  UU  Ciptaker  dan
              penomorannya  paling  lambat  28  Oktober.  Sementara  tanggal  29-31  Oktober  libur  panjang,
              sehingga  KSPI,  KSPSI  AGN,  dan  32  federasi/konfederasi  serikat  buruh  akan  menyerahkan
              berkas judicial review ke MK pada 2 November 2020.

              Pada saat penyerahan berkas judicial itulah, buruh melakukan aksi nasional dengan tuntutan
              agar MK membatalkan omnibus law UU Ciptaker dan meminta Presiden untuk mengeluarkan
              Perpu untuk membatalkan UU tersebut.

              "Aksi nasional buruh pada 2 November tersebut dilakukan serempak di 24 propinsi dan 200
              kab/kota yang diikuti ratusan ribu buruh. Sedangkan aksi di Istana dan Mahkamah Konstitusi
              diikuti puluhan ribu buruh," kata Said Iqbal.

              Selain itu, KSPI juga akan melakukan aksi nasional serempak di 24 propinsi pada tanggal 9-10
              November  yang  diikuti  ratusan  ribu  buruh  dengan  tuntutan  DPR  RI  harus  melakukan
              pencabutan omnibus law UU Ciptaker melalui proses legislative review sesuai mekanisme UUD
              1945 pasal 20, 21, dan 22A serta UU PPP.

              Selain meminta pencabutan UU Ciptaker, dalam aksi 9-10 November juga akan disampaikan
              tuntutan  buruh  lainnya,  yaitu  meminta  kenaikan  upah  minimum  2021  sebesar  8  persen  di
              seluruh Indonesia dan menolak tidak adanya kenaikan upah minimum 2021.

              Dijelaskan Said Iqbal, aksi nasional tersebut serempak dilakukan di 24 propinsi dan melibatkan
              200 kab/kota, antara lain: Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang Raya, Serang, Cilegon, Karawang,
              Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Bandung Raya, Cimahi, Cianjur, Sukabumi,
              Semarang, Kendal, Jepara, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.

              Jika Naskah UU Ciptaker Diteken Presiden, KSPI Ancam Aksi Nasional Pada 1 November Selain
              itu,  aksi  juga  akan  dilakukan  di  Jogja,  Banda  Aceh,  Medan,  Deli  Serdang,  Batam,  Bintan,
                                                          318
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324