Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2020
P. 115

pemerintah memutuskan memberikan sejumlah insentif kepada perusahaan dan
               pekerja untuk meringankan beban akibat dampak pandemi Covid-19.


               Satu di antaranya pemberian relaksasi iuran Jamsostek sebesar 90 persen selama
               tiga bulan dan memungkinkan diperpanjang untuk iuran jaminan kecelakaan kerja
               dan jaminan kematian.

               Pemerintah juga menyepakati menggelontorkan dana Rp2,6 triliun untuk menalangi
               program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Rp1,3 triliun untuk iuran jaminan
               kematian (JKM) serta Rp8,74 triliun untuk penundaan iuran jaminan pensiun (JP)
               selama tiga bulan.


               "Jadi dengan relaksasi jamsostek ini melalui RPP atau Rancangan Peraturan
               Pemerintah ini jumlahnya sekitar Rp12,36 triliun. Selain itu tadi dibahas terkait
               relaksasi dalam arti bagaimana BPJS bisa berpartisipasi terkait dengan THR," kata
               Airlangga.

               Berbeda nasib dengan pekerja swasta, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri
               Mulyani menyatakan THR untuk PNS serta anggota TNI dan Polri, akan diberikan
               sesuai jadwal pada tahun ini. THR tersebut akan dibayarkan paling cepat 10 hari
               kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri atau Hari Lebaran. Jika mengacu Hari Lebaran
               jatuh pada 24 Mei, maka pencairan THR dengan masa 10 hari kerja itu akan jatuh
               pada Jumat, 8 Mei 2020, atau Jumat pekan depan.


               "THR dibayarkan paling cepat 10 hari kerja sebelum hari raya. Dalam hal THR
               tersebut belum dapat dibayarkan, THR dapat dibayarkan setelah tanggal Hari Raya,"
               tulis Sri Mulyani dalam salinan surat, Sabtu (2/5) malam.


               Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan THR yang
               diberikan hanya meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, serta tunjangan jabatan.
               Sedangkan tunjangan kinerja tidak diberikan.

               "Tidak termasuk tunjangan kinerja yang 2 tahun belakangan ini selalu ditambahkan
               dalam komponen perhitungan THR," kata Askolani, pekan lalu.


               Rincian besaran THR PNS dan angota TNI-Polri juga sudah ditentukan yang nilainya
               berkurang karena pandemi Covid-19. Selain itu, tidak semua PNS menerima THR
               tahun ini, hanya PNS Golongan 1,2 dan 3 dan semua pensiunan yang menerima.

               Sementara itu nasib pencairan gaji ke-13 bagi PNS dan anggota TNI-Polri dipastikan
               akan molor dari jadwal. Molornya pencairan gaji ke-13 dan berkurangnya nilai THR
               PNS dan anggota TNI-Polri karena pemerintah mengalihkan dananya untuk
               menanggulangi Covid-19.

               Sementara itu, THR untuk pejabat Eselon II ke atas, termasuk menteri, presiden,
               dan wakil presiden, serta anggota MPR, DPR, dan DPD tidak diberikan.
               Penghilangan THR kepada golongan ini membuat negara hemat anggaran Rp5,5
               triliun pada tahun ini. (Tribun network/yud/fik/cnnindonesia/surya).




                                                      Page 114 of 203.
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120