Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2020
P. 150
Title KH ANWAR HERAN ADA MENTERI TAK MAMPU CEGAH TKA CHINA
Media Name republika.co.id
Pub. Date 04 Mei 2020
https://republika.co.id/berita/q9sgwy396/kh-anwar-heran-ada-menteri-ta k-mampu-
Page/URL
cegah-tka-china
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
JAKARTA -- Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah KH Anwar Abbas mengaku
heran dengan banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) China ke Sulawesi Tenggara. Di
masa pandemi Covid-19 ini, seharusnya pemerintah tidak mengizinkan orang asing
masuk "Tapi sekarang bagaimana?" kata KH Anwar melalui keterangan tertulisnya
yang dikirim kepada Republika , Senin (4/5).
KH Anwar mengaku terheran-heran mengapa, ketika rakyat di Sulawesi Tenggara
dan diberbagai penjuru Tanah Air menolak kehadiran 500 TKA dari China untuk
masuk ke Indonesia--ada menteri yang bertanggung jawab terhadap masalah
ketenaga kerjaan dan untuk terciptanya sebesar-besar kemakmuran dan kebaikan
bagi rakyatnya-- menyatakan dirinya tidak berdaya menghambat masuknya 500
orang tenaga kerja asing dari China tersebut.
"Saya terus terang tidak tahu mengapa beliau berkata dan bersikap seperti itu dan
apa yang terjadi dengan diri beliau?" katanya.
Akan tetapi, KH Anwar yakin dan percaya bahwa situasi yang menteri hadapi
tersebut jelas sangat berat dan tidak mudah. Karena, dia terjepit antara dua
permintaan yaitu permintaan dari rakyat dan permintaan dari tuanku.
"Dan dia tampaknya lebih memilih untuk membela permintaan dari tuanku dan
bukan untuk mengabulkan permintaan dari rakyatnya," katanya.
Sikap ini tentunya, kata KH Anwar, jelas sangat menyedihkan dan memilukan hati
kita sebagai anak bangsa yang cinta kepada negeri dan Tanah Air-nya. Ia
mengatakan, penolakan warga di daerah terhadap TKA China, karena di Indonesia
sedang ada pandemi Covid-19.
"Dan mereka tidak mau tertular oleh virus yang ada dengan kehadiran para TKA
tersebut," katanya.
KH Anwar menjelaskan, daulat tuanku artinya yang berdaulat atau yang berkuasa
dan yang menentukan adalah yang lebih tinggi dari rakyat dan atau bangsa itu
sendiri. Karena dialah yang menentukan hitam putihnya perjalanan dari rakyat dan
bangsa tersebut.
Page 149 of 203.

