Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 46

pengusaha  memutuskan  hubungan  kerja  dengan  pekerjanya  serta  membantu  pekerja  yang
              dirumahkan.


              CEGAH PHK, PEMERINTAH LUNCURKAN BANTUAN  SUBSIDI UPAH BAGI PEKERJA

              Pemerintah  memastikan  akan  mengeluarkan  kebijakan  pemberian  bantuan  berupa  subsidi
              gaji/upah bagi pekerja/ buruh (BSU) pada tahun ini. Bantuan itu diharapkan dapat mencegah
              terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak pandemi Covid-19.
              MENTERI Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa kebijakan BSU dikeluarkan untuk
              mencegah pengusaha memutuskan hubungan kerja dengan pekerjanya serta membantu pekerja
              yang dirumahkan.

              "Pemberian BSU diharapkan mampu meningkatkan daya beli dan menjaga tingkat kesejahteraan
              pekerja/buruh. Adanya BSU juga diharapkan mampu membantu meringankan beban pengusaha
              untuk dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi Covid-19," kata Menaker Ida melalui
              Siaran Pers Biro Humas, Rabu (21/7).

              Dengan  adanya  BSU,  Menaker  Ida  berharap  beban  perusahaan  dapat  berkurang  sehingga
              pengusaha dan pekerja/buruh dapat terus melakukan dialog sosial bipartit guna mencari solusi
              bersama di tengah pandemi.

              "Melalui BSU ini, kita berharap hubungan industrial yang harmonis dan kondusif di perusahaan
              terjaga sehingga sekali lagi, PI IK dapat terhindarkan," tegas Menaker Ida.

              Jumlah calon penerima BSU diestimasi mencapai 8 juta orang dengan kebutuhan anggaran Rp
              8 triliun. "Jumlah ini masih berupa estimasi mengingat proses skrining data yang sesuai dengan
              kriteria di atas masih dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan," terangnya.

              Nanti  BSU  diatur  dalam  peraturan  menteri  ketenagakerjaan  (permenaker)  yang  menetapkan
              pedoman pemberian bantuan pemerintah berupa subsidi upah/upah bagi pekerja buruh dalam
              penanganan dampak Coronavirus disease (Covid-19) dan PPKM tahun 2021.

              Kriteria  pekerja/buruh  yang  mendapat  BSU,  antara  lain,  warga  negara  Indonesia  (WNI);
              pekerja/buruh penerima upah; dan terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang
              masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS  Ketenagakerjaan  dipilih  sebagai  sumber  data  mengingat  saat  ini  data  BPJS
              Ketenagakerjaan dinilai paling akurat dan lengkap. Sehingga akuntabel dan valid dipergunakan
              oleh pemerintah se bagai dasar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran,"
              jelas Menaker Ida.

              Kriteria lainnya adalah pekerja/buruh calon penerima BSU berada di zona PPKM IV sesuai dengan
              Instruksi  Menteri  Dalam  Negeri  No  20  Tahun  2021jo  Nomor  23  Tahun  2021  tentang
              Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  Berbasis  Mikro  dan  Mengoptimalkan  Posko
              Penanganan  Coronavirus  Disease  2019  di  Tingkat  Desa  dan  Kelurahan  untuk  Pengendalian
              Persebaran Coronavirus Disease 2019.

              Kriteria selanjutnya adalah peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung
              berdasar  upah  di  bawah  Rp  3.500.000  sesuai  upah  terakhir  yang  dilaporkan  pemberi  kerja
              kepada BPJS Ketenagakerjaan. "Dalam hal pekerja bekerja di wilayah PPKM yang UMK-nya di
              atas Rp 3,5 juta, maka menggunakan UMK sebagai batasan kriteria upah," lanjutnya.

              Kriteria terakhir adalah pekerja/buruh pada sektor yang terdampak PPKM. Antara lain, industri
              barang konsumsi, perdagangan dan jasa (kecuali jasa pendidikan dan kesehatan), transportasi,
                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51