Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 109

BLK  Komunitas  diyakini  dapat  mengefektifkan  percepatan  akses  dan  mutu  pelatihan  dan
              peningkatan kompetensi  sumber daya manusia (SDM)  Indonesia. (   "Kami perlu melakukan
              akselerasi pembangunan SDM melalui pelatihan vokasi di BLK-BLK Komunitas ini," kata Menteri
              Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah,  pada  acara  Penandatanganan  Perjanjian  Kerja
              Bersama Program Pelatihan Vokasi BLK Komunitas dan Bantuan Perluasan Kesempatan Kerja di
              Semarang, hari Minggu (31/8/2020) malam.

              Ida  menyatakan,  akselerasi  pembangunan  SDM  diperlukan  guna  mengejar  ketertinggalan
              human  development  index    (HDI)  dari  negara  lain.  Sebagai  informasi,  berdasarkan  Human
              Development Report tahun 2019, rangking SDM Indonesia masih menempati urutan ke-111 dari
              189 negara.

              "Indonesia berada di bawah Singapura yang menempati posisi ke-9, Brunei Darussalam posisi
              ke-43, Malaysia posisi ke-61, dan Thailand posisi ke-77. Pembangunan BLK komunitas untuk
              mengejar ketertinggal ini," ujarnya.

              Untuk itu, mau tidak mau Indonesia harus melakukan akselesari pembangunan SDM. Salah satu
              short cut  akselesari yang diambil Kemenaker adalah membangun BLK Komunitas.

              BLK Komunitas telah dicanangkan Kemenaker sejak tahun 2017. Hingga tahun 2019, Kemenaker
              telah mendirikan 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk tahun
              2020 Kemenaker memasang target pembangunan seribu BLK Komunitas yang dilakukan secara
              bertahap.

              Adapun penandatanganan perjanjian kerja bersama 50 lembaga kali ini merupakan bagian dari
              pembangunan BLK Komunitas Tahap II Tahun 2020. Nantinya, ke-50 lembaga akan menerima
              bantuan pembiayaan pembangunan satu unit gedung workshop dan bantuan peralatan pelatihan
              vokasi untuk satu kejuruan. Nilai bantuan mencapai Rp 1miliar untuk satu lembaga.

              "Perjanjian  kerja  bersama  itu  kami  bikin  bertahap  karena  kami  harus  memenuhi  protokol
              kesehatan.  Jadi  protokol  kesehatan  jalan,  penandatanganan  perjanjian  kerja  bersama  juga
              jalan," jelas Ida.

              Dalam kesempatan ini, dia juga menyerahkan bantuan perluasan kesempatan kerja kepada 50
              lembaga atau kelompok masyarakat. Bantuan berupa pengembangan dan perluasan kesempatan
              kerja melaui teknologi tepat guna (TTG), padat karya, dan penciptaan wirausaha baru tenaga
              kerja mandiri (TKM).

              "Bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulus industri kecil untuk meningkatkan kreativitasnya
              dalam memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
              ada di sekitarnya," tutur Ida. (   Dia juga berharap agar penerima bantuan dapat mengolah
              kekayaan lokal menjadi produk yang memiliki nilai jual di pasar domestik nasional.

              "Yang pada akhirnya dapat membantu dari segi ekonomi untuk dapat bertahan di masa Covid-
              19," pungkas Ida.

              (uka).













                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114