Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 212

Di Indonesia ada sekitar 59,6 juta UMKM, jadi yang mendapatkan bantuan modal kerja hanya
              20%,  yang  lainnya  bagaimana?  Mengapa  pemerintah  tidak  memilih  program-  program  yang
              jelas-jelas menggerakan sektor ekonomi masyarakat. Triliunan rupiah yang dibagi dalam bentuk
              uang atau barang itu harusnya hanya stimulus dan hanya diberikan kepada fakir miskin sesuai
              dengan amanat UUD 1945. Membantu fakir miskin tidak harus diberikan dalam bentuk uang,
              tetapi bisa saja pemerintah membuatkan usaha produktif secara berkelompok sesuai dengan
              kebutuhannya.

              Penanganan fakir miskin yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah
              turunan dari Pasal 34 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
              1945). Selama ini kelompok masyarakat yang tergolong fakir miskin hanya diberi uang untuk
              bantuan  hidup,  bukan  diproduktifkan  dengan  kegiatan  usaha  tertentu.  Pemerintah  melalui
              lembaga- lembaga pelatihan formal maupun kegiatan-kegiatan informal dapat melibatkan fakir
              miskin untuk menjadi pesertanya. Ajari dan tuntun sampai fakir miskin itu dapat hidup mandiri.

              Yang menjadi aneh dari program bagi-bagi uang selama pandemi Covid-19 ini adalah sasarannya
              justru kelompok masyarakat yang sebenarnya bukan kelompok yang sangat membutuhkan. Para
              pengangguran, buruh tani, korban PHK, dan pekerja-pekerja serabutan yang sebenarnya harus
              disasar oleh program pemerintah.

              Memberdayakan kelompok masyarakat lemah secara ekonomi tersebut yang harusnya menjadi
              prioritas pemerintah. Dengan pemberdayaan UMKM secara maksimal pemerintah akan sangat
              terbantu  untuk  menggerakkan  ekonomi  masyarakat.  Pemberdayaan  bukan  hanya  ditujukan
              untuk  pelaku  UMKM  yang  sudah  berjalan,  tetapi  pemerintah  dapat  membantu  kelompok
              masyarakat bawah untuk membuat usahausaha produktif. Bukan justru masyarakat diberi uang
              untuk keperluan yang tidak jelas dan melahirkan masyarakat pasif dan konsumtif. (37)



              --Dr Purwoko MM  ,  dosen MM FEB UAD Yogyakarta  ..






































                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215