Page 3 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 3
Judul RUU Cipta Kerja Mendesak untuk Disahkan
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Tajuk
Tanggal 2020-09-01 06:06:00
Ukuran 148x191mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 7.400.000
News Value Rp 22.200.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga mendorong
ekonomi Indonesia ke tubir resesi. Publik pun meyakini bahwa RUU Cipta Kerja yang saat ini
sedang dibahas menjadi salah satu solusi untuk menyelamatkan perekonomian nasional untuk
dapat segera keluar dari ancaman tersebut. Dalam situasi pemulihan ekonomi di tengah
pandemi. RUU Cipta Kerja merupakan sesuatu yang krusial dan urgent. Hal tersebut dikatakan
oleh Andreas Lako selaku Ekonom Unika Soedijapranata Semarang.
RUU CIPTA KERJA MENDESAK UNTUK DISAHKAN
Oleh: Rika Prasetya, Peneliti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga mendorong
ekonomi Indonesia ke tubir resesi. Publik pun meyakini bahwa RUU Cipta Kerja yang saat ini
sedang dibahas menjadi salah satu solusi untuk menyelamatkan perekonomian nasional untuk
dapat segera keluar dari ancaman tersebut. Dalam situasi pemulihan ekonomi di tengah
pandemi. RUU Cipta Kerja merupakan sesuatu yang krusial dan urgent. Hal tersebut dikatakan
oleh Andreas Lako selaku Ekonom Unika Soedijapranata Semarang.
RUU Cipta kerja dinilai mendesak untuk melindungi para pekerja dari radikalisme ekonomi dan
melindungi sektor usaha dari radikalisme sosial.
Adreas mengatakan secara keseluruhan dari kacamata akademisi bukan dari pekerja atau aktivis
pekerja, dalam konteks memberikan peningkatan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan
kepada karyawan tersebut RUU Cipta Kerja merupakan terobosan yang bagus.
Dirinya menjelaskan, ketika dunia usaha kembali aktif dengan ketentuan normal baru, dunia
usaha tentu akan mulai memanggil kembali para pekerja yang dirumahkan untuk bekerja, dan
mungkin juga akan merekrut pekerja baru.
Dalam situasi seperti itu dimana kaum pekerja dalam kondisi 'lemah,' maka hal ini berpotensi
munculnya radikalisme ekonomi, dimana pelaku usaha bisa melakukan pemaksaan-pemaksaan.
2