Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 183
perusahaan kepada buruh atau pekerjanya. Disamping itu, juga untuk memenuhi kebutuhan
pekerja dan keluarganya dalam merayakan hari raya.
Kewajiban memberikan THR bagi pekerja itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 36
tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 6 tahun 2016
tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi buruh/pekerja di perusahaan. "Pemberian THR
keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada
buruh/pekerja," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Sesuai dengan aturan yang ada, pemberian THR Keagamaan diberikan kepada buruh yang sudah
bekerja lebih dari satu bulan, dan memiliki ikatan hubungan kerja antara buruh dengan
pengusaha baik untuk waktu tertentu maupun perjanjian kerja waktu tidak tertentu.
"Pemberian THR dilakukan untuk pekerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan, maka diberikan
gaji satu bulan penuh," ujar Fathoni sesuai dengan surat edaran Kementerian Ketenagakerjaan.
Untuk perhitungan pemberian THR Keagamaan bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa
kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional
sesuai dengan perhitungan masa kerja kali satu bulan upah dibagi 12.
Untuk pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanijan kerja harian, upah satu bulan dihitung
sebagai berikut; (1) pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja (dua belas) bulan atau
lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan
terakhir sebelum hari raya keagamaan.
(2) pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan
dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja. [lus/kun].
182