Page 377 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 377

PENGANGGURAN DI INDONESIA DIDOMINASI ORANG YANG BERPENDIDIKAN
              TINGGI, MENAKER: INI IRONI
              SERAMBINEWS.COM    -  Jumlah  tingkat  pengangguran  di  Indonesia  masih  terus  bertambah.
              Pasalnya, jumlah pengangguran di Indonesia justru didominasi oleh orang yang berpendidikan
              tinggi. Hal ini diungkapkan oleh  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)  Ida Fauziyah.

              Menurutnya, terdapat 56 persen orang yang bekerja merupakan orang yang berpendidikan SMP
              ke bawah. Sementara, orang yang memiliki pendidikan tinggi setingkat SMA/SMK, perguruan
              tinggi dan diploma justru banyak yang menganggur.

              "Sementara, mereka yang nganggur, ini kebalikannya justru pendidikan yang lebih tinggi, SMK,
              perguruan  tinggi,  dan  diploma.  Yang  bekerja  pendidikannya  rendah,  yang  nganggur  justru
              pendidikannya  tinggi.  Ini  ironi,"  ucapnya  secara  virtual,  Jumat  (14/8/2020),  seperti  dilansir
              Kompas.com.

              Tentunya  hal  ini  menjadi  pekerjaan  rumah  bagi  Menaker  untuk  mengupayakan  peningkatan
              kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan cara pelatihan dan meningkatkan pendidikan.

              "Kita akan dapat bonus demografi sampai tahun 2030 puncaknya. (Ini) harus ada percepatan.
              Caranya percepatan adalah melalui peningkatan sumber daya manusia, penguatan pendidikan,
              dan pelatihan vokasi," ujarnya.

              Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, tingkat pengangguran pada tahun depan
              diproyeksi berada di kisaran 7,7 persen hingga 9,1 persen.

              Persentase kemiskinan diperkirakan sebesar 9,2 persen hingga 9,7 persen.

              "Dengan menekankan pada penurunan kelompok kemiskinan ekstrem, tingkat ketimpangan di
              kisaran 0,377-0,379, serta indeks pembangunan kualitas manusia (IPM) di kisaran 72,78-72,95,"
              ujar  Jokowi  ketika  memberikan  pidato  dalam  rangka  Penyampaian  Pengantar/Keterangan
              Pemerintah  atas  RUU  Tentang  APBN  Tahun  Anggaran  2021  beserta  Nota  Keuangannya  di
              Gedung MPR/DPR/DPD, dilansir Kompas.com.

              Oleh sebab itu, Jokowi berharap target tersebut dapat tercapai dengan RAPBN 2021.

              Menaker Ida Fauziyah juga mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan adanya peningkatan
              mutu sumber daya manusia (SDM).

              Hal ini agar dapat bisa bersaing secara global.

              Jokowi meminta untuk memperkuat pendidikan serta pelatiha vokasi.

              Bantuan Subsidi Karyawan Swasta  Diberitakan sebelumnya, pemerintah juga akan memberikan
              bantuan subsidi kepada karyawan swasta sebesar Rp 600 ribu.
              Subsidi gaji Rp 600 ribu tersebut akan diberikan kepada pekerja swasta selama 4 bulan.

              Pemerintah tengah menyiapkan anggaran untuk 15,7 juta pekerja swasta.

              Hingga Kamis, (13/8/2020) pekerja swasta yang telah terdaftar terdapat hampir 7 juta pekerja.

              "Hari ini jumlah yang sudah terdaftar hampir 7 juta lebih. Tentu data-data ini dari data BPJS
              Ketenagakerjaan yang disinkronisasi dengan data Kemenakertrans," ujar Erick di Mabes Polri,
              Jakarta, Kamis (13/8/2020).


              Erick menambahkan, subsidi gaji ini akan diberikan kepada para buruh dan pegawai swasta yang
              gajinya di bawah Rp 5 juta per bulannya.
                                                           376
   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382