Page 384 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 384

INDUSTRI MUSIK BERKEMBANG PESAT, MENAKER: SKKNI JADI TOLOK UKUR
              PENYIAPAN SDM DAN PENINGKATAN MUTU

              Industri musik di tanah air menjadi salah satu yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
              Namun demikian, pemerintah cukup optimis pemulihan sektor  industri musik  ini dapat segera
              dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.

              "Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi akan dapat dilakukan dengan baik, apabila kita
              memiliki  standar  kompetensi  kerja,  seperti  Standar  Kompetensi  Kerja  Nasional  Indonesia
              (SKKNI)," ujar  Menaker  Ida Fauziyah di Jakarta, Jumat 15 Agustus 2020.

              Penyerahan SKKNI dan skema sertifikasi kepada perwakilan pemangku kepentingan terkait turut
              dihadiri  oleh  Plt.  Dirjen  Binwasnaker,  Iswandi  Hari;  Ketua  Badan  Nasional  Sertifikasi  Profesi
              (BNSP),  Kunjung  Masehat;  dan  sejumlah  penyanyi  yakni  Ikang  Fawzi,  Tika  Bisono,  Ikke
              Nurjanah, Ayu Soraya, Delia Paramitha, dan Delon.

              Dikatakan, pesatnya perkembangan industri permusikan, memerlukan dukungan Sumber Daya
              Manusia (  SDM  ) yang kompeten dan dalam jumlah yang banyak. Untuk menciptakan  SDM
              berdaya  saing  dan  kompeten,  sudah  saatnya  industri  permusikan  menerapkan  Standar
              Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

              Hal itu guna memastikan ketersediaan supply sesuai dengan kebutuhan dunia  industri musik
              terkini.

              "SKKNI bidang musik, selain sebagai salah satu tolok ukur penyiapan  SDM  berdaya saing, juga
              sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan mutu dari permusikan Indonesia," kata  Menaker
              usai menyerahkan SKKNI bidang seni musik dan skema sertifikasi.
              Bundling SKKNI bidang musik dan skema sertifikasi secara simbolis diserahkan kepada Sri Hartini
              (perwakilan  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan);  Johny  Maukar  (perwakilan  pekerja
              musik/PA);  Otto  Sidharta  (perwakilan  tim  perumus  SKKNI  bidang  musik);  dan  Mila  Rosa
              (perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi).

              Menaker  berharap, SKKNI di bidang seni musik yang telah diserahkan dapat diimplementasikan.
              Baik  di  lembaga  diklat,  dalam  pelaksanaan  sertifikasi  kompetensi  bidang  permusikan,  dan
              pengembangan  SDM  di bidang permusikan.
              Dia berpendapat, penciptaan ekosistem dunia permusikan yang kondusif memerlukan sinergi
              dengan sektor kebudayaan, pariwisata, industri kreatif dan pemerintah daerah.

              "Penciptaan ekosistem ini sangat menetukan sustainability  industri musik  . Ekosistem ini juga
              menjadi bagian dari penciptaan dan perluasan kesempatan kerja," ujarnya.

              Ida mengatakan,  industri musik  yang kondusif akan dapat membantu menciptakan lahirnya
              seniman-seniman musik yang kreatif, sehingga dapat melahirkan sumber ekonomi yang baru,
              sekaligus kesempatan kerja.

              Sementara,  Dirjen  Binalattas,  Bambang  Satrio  Lelono  mengatakan,  penyusunan  SKKNI
              melibatkan para pemangku kepentingan di antaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
              Kementerian  Riset,  Teknologi  dan  Pendidikan  Tinggi,  UPT  Kebudayaan,  Lembaga  Sertifikasi
              Profesi, Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PA), Asosiasi
              permusikan (pelaku seni musik), akademisi, praktisi musik, dan SMA/SMK.





                                                           383
   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389