Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2020
P. 132
SERAP ASPIRASI UU CIPTA KERJA, MENKO AIRLANGGA BERHARAP KEMENTERIAN
& LEMBAGA BERI PENJELASAN LENGKAP
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kegiatan serap aspirasi dalam upaya
implementasi UU No. 11 Tahun 2020 sangat penting. Hal ini diperlukan untuk menjelaskan pokok
dan substansi UU Cipta Kerja dan mendapatkan masukan serta menyerap aspirasi dari seluruh
masyarakat dan pemangku kepentingan.
"Terutama dari para pelaku usaha, Asosiasi usaha, praktisi, akademisi, pemerintah daerah dan
seluruh komponen masyarakat lainnya. Penyerapan aspirasi ini bertujuan untuk menyusun
pelaksanaan UU Cipta Kerja," kata Airlangga dalam sambutannya secara virtual dalam acara
Serap Aspirasi Implementasi UU Cipta Kerja Sektor UMKM, Ketenagakerjaan, Kominfo dan
Kesehatan, Senin (7/12/2020) di Bandung.
Saat ini sudah disiapkan 44 Peraturan pelaksanaan UU Cipta yang terdiri dari 40 Peraturan
Pemerintah dan 4 Peraturan Presiden.
"Sesuai komitmen pemerintah sebelumnya, kita membuka kepada masyarakat dengan berbagai
kanal untuk bisa menyerap aspirasi masyarakat seperti apa yang kita lakukan saat ini," ungkap
Airlangga.
Dalam acara itu, Airlangga berharap pemerintah yang diwakili oleh beberapa kementerian dan
lembaga (K/L) akan memberikan penjelasan secara lengkap terkait RPP dan Rperpres sesuai
dengan tema yang ada. "Selamat mengikuti acara serap aspirasi UU Cipta kerja ini," kata
Airlangga.
Sejak pembahasan, penetapan UU No. 11 tahun 2020 hingga penyusunan peraturan
pelaksanannya, dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir.
Bahkan, acara serap aspirasi itu dilakukan dengan protokol kesehatan dan penerapan 3M.
Airlangga juga menyatakan Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak di sektor
perekonomian yang dapat dirasakan seperti pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi yang
signifikan.
Di kuartal pertama 2020, perekonomian Indonesia masih tumbuh 2,9%. Namun di kuartal kedua
sudah berkontraksi di minus 5,32 dan di kuartal ketiga mulai terjadi pemulihan dimana hanya
terkontraksi minus -3,49. Namun, tumbuh q to q 5,05%.
"Kita berharap di kuartal keempat sudah bisa mendekati atau malah tumbuh positif," ucap
Airlangga hartarto.
Di sisi ketenagakerjaan, Airlangga menyatakan pandemi membuat terjadi disrupsi kondisi
ketenagakerjaan.
"Selain pengangguran, perlu diperhatikan pula pekerjaan yang hilang akibat pandemi dan
dampak terhadap pasar lapangan kerja terutama pengurangan jam kerja," ungkap Airlangga.
Tercatat 29,12 juta orang atau 14,28 persen penduduk Indonesia terkena dampak pandemi
Covid 19. Terdiri dari 5,09 juta orang menjadi penganggur, dan tidak bekerja dan bukan
angkatan kerja 24,03 juta juga mengalami pengurangan jam kerja atau kerja lebih pendek dari
seharusnya. Adapun, jumlah pengangguran meningkat 2,67 juta sehingga menjadi 9,7 juta
orang.
131