Page 69 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2020
P. 69

regulasi yang baik. Aturan ini pun disebutnya memiliki cita-cita agar PMI beserta keluarganya
              benar-benar dapat terlindungi, baik pada masa sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah
              bekerja.

              "Pelindungan PMI itu dari hulu sampai hilir, dari kampung halaman hingga pulang kembali ke
              kampung  halaman.  Untuk  itu,  program  dan  kebijakan  ini  harus  bisa  melibatkan  semua
              stakeholder," kata Aris dalam sebuah workshop yang digelar di Yogyakarta sebagaimana dikutip
              dari keterangan resmi, Senin (7/12/2020).

              Adapun sejumlah perbaikan tata kelola yang telah dilakukan mencakup program kerja sama luar
              negeri,  Layanan  Terpadu  Satu  Atap  (LTSA),  Desa  Migran  Produktif  (Desmigratif),  dan
              pembentukan Satgas Pencegahan PMI Nonprosedural. Sementara itu, Direktur Penempatan dan
              Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Eva Trisiana mengatakan Kemnaker telah melakukan
              evaluasi internal dan masih menunggu hasil evaluasi terhadap salah satu programnya, yaitu
              program Desmigratif.

              Evaluasi tersebut menyangkut perbandingan desa yang memiliki intervensi Desmigratif maupun
              desa tanpa intervensi Desmigratif terkait tata kelola penempatan dan perlindungan PMI. Meski
              belum komprehensif, dari evaluasi awal, Eva mengatakan terlihat dua pilar Desmigratif cukup
              dilakukan secara baik, yakni pilar layanan imigrasi dan usaha produktif.

              "Untuk community parenting dan koperasi ini perlu peningkatan karena di beberapa tempat ada
              yang belum tersentuh pilar tersebut," ujarnya.

              Eva mengungkapkan sebagai upaya perlindungan pekerja migran dan keluarganya, Kemnaker
              telah  membangun  402  Desmigratif  selama  2016  sampai  2019.  Tetapi,  mengingat  adanya
              pelaksanaan evaluasi sepanjang 2020, maka untuk tahun ini belum ada lagi penambahan desa.

              "Jangan  sampai  Desmigratif  yang  sudah  diluncurkan  sejak  2016,  ada  hal-hal  yang  perlu
              diperbaiki tapi didiamkan. Kita evaluasi dulu, baru ke depan lakukan lagi dengan langkah-langkah
              perbaikan merujuk pada hasil hasil evaluasi tersebut," kata Eva.

              Dalam kesempatan sama, Kadisnaker DIY Aria Nugrahadi mengatakan bahwa meskipun DIY
              bukan termasuk "kantong PMI", tetapi minat masyarakat untuk bekerja ke luar negeri cukup
              tinggi. Sesuai imbauan Gubernur DIY, pihaknya tidak memberangkatkan PMI di sektor informal
              dan hanya memberangkatkan PMI di sektor formal.

              "Himbauan ini bukan tanpa alasan, namun untuk melindungi warga DIY yang bekerja di luar
              negeri. Sebab kasus PMI bermasalah paling banyak terjadi pada sektor informal, " ujarnya.


























                                                           68
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74