Page 148 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 148

2. Rekening bermasalah Selain itu, terdapat 151.123 pekerja yang tercatat pada termin I yang
              belum menerima bantuan BSU, lantaran rekeningnya bermasalah.
              Menurut Aswansyah, penyaluran bantuan dari 151.123 rekening dengan BSU termin II tahap 6
              nantinya akan dipisah.

              Targetnya sebelum 2021, proses penyaluran BSU pekerja ini harus selesai ketika tutup tahun.

              3. Pemadanan data Sebelumnya, Kemnaker menyebutkan, mereka yang belum mendapatkan
              BSU pekerja/buruh kemungkinan termasuk dalam mekanisme pemadanan data yang dilakukan
              antara Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Ditjen Pajak.

              Adapun pemadanan data yang dilakukan yakni mengenai kriteria besaran upah. Berdasarkan
              pemberitaan  Kompas.com,  (27/11/2020),  sebanyak  1.198.539  rekening  yang  tercatat  belum
              mendapatkan BSU lantaran masuk pemadanan data.
              Aswansyah  mengatakan,  harapannya  penyaluran  BSU  yang  belum  tersalurkan  karena
              pemadanan data dapat rampung di termin II tahap 6.

              "Kita  penginnya  tahap  (gelombang)  6  ini  tahap  pencairan  terakhir,  biar  cepet  beres
              penyalurannya," ujar Aswansyah saat dihubungi terpisah Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

              Penyaluran Bantuan Subsidi Gaji/Upah Capai 98,81 Persen Dilansir dari website kemnaker.go.id,
              disebut penyaluran Bantuan Subsidi Upah ( BSU) sudah mencapai 98,81 persen.

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  menyalurkan  bantuan  pemerintah
              berupa Bantuan Subsidi Upah / gaji ( BSU) kepada pekerja/buruh.

              BSU disalurkan melalui dua termin pembayaran yakni termin pertama pada periode September-
              Oktober dan periode kedua November-Desember.

              Target penerimaan bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah sendiri sebanyak 12.403.896
              orang dengan anggaran sebesar Rp29.769.350.400.000,-.

              Berdasarkan data sementara per 31 Desember 2020, anggaran BSU telah terealisasi sebesar
              Rp29.416.358.400.000,- (98,81 persen).
              Jika dilihat per termin, BSU pada termin pertama telah tersalurkan kepada 12.265.437 penerima
              dengan total anggaran sebesar Rp14.718.524.400.000 (98,88 persen).

              Sedangkan untuk termin kedua telah tersalurkan kepada 12.248.195 orang dengan anggaran
              sebesar Rp14.697.834.000.000 (98,74 persen).

              Adapun bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah yang belum tersalurkan sebanyak 294.160
              orang.

              Data  tersebut  saat  ini  masih  dalam  tahap  rekonsiliasi  dengan  Bank  Himbara  sebagai  bank
              penyalur untuk mendapatkan hasil penyaluran yang rill.

              "Sisa anggaran subsidi gaji/upah yang belum tersalurkan telah dikembalikan ke kas negara pada
              tanggal 31 Desember 2020, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan.

              Di samping itu, data riil penyaluran BSU saat ini masih dalam proses rekonsiliasi dengan Bank
              Himbara selaku Bank Penyalur mengingat dana yang tidak sedikit dan melibatkan berbagai Bank
              sesuai rekening calon penerima sehingga memerlukan waktu," kata Plt. Dirjen PHI dan Jamsos,
              Tri  Retno  Isnaningsih,  melalui  Siaran  Pers  Biro  Humas  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Sabtu
              (09/01/2020).

                                                           147
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153