Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 203

MENAKER BELUM DAPAT PERINTAH LANJUTKAN BANTUAN SUBSIDI GAJI 2021

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan, pemerintah belum berencana menyalurkan
              Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan 2021.

              Hingga saat ini, pemerintah masih mempertimbangan rencana melanjutkan program bantuan
              subsidi gaji sesuai dengan kondisi ekonomi.

              "Untuk APBN 2021 kami memang belum menerima perintah ubtuk menyalurkan kembali program
              BSU," ujar Ida dalam rapat kerja bersama DPR, Jakarta, Senin (18/1/2020).
              Meskipun belum dimasukkan dalam rencana belanja pemerintah tahun ini, nantinya program
              tersebut  akan  dievaluasi  secara  menyeluruh.  Termasuk  pengaruh  ekonomi  terkini  terhadap
              penghasilan para pekerja karyawan swasta.

              "Kami punya evaluasi, akan kami berikan pada Pak Kemenko Perekonomian. Agar, jika memang
              ekonomi  belum  secara  normal  kembali  diskusi  kami  mengenai  program  BSU  ini  kita  bisa
              pertimbangkan dilakukan kembali di 2021," paparnya.

              Adapun Kementerian Ketenagakerjaan mencatat realisasi penyaluran subsidi gaji gelombang I
              mencapai  99,11  persen  atau  belum  tersalurkan  sebanyak  110.762  pekerja.  Sementara  pada
              gelombang II sebanyak 98,71 persen atau sekitar 159.727 pekerja.

              Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nur Nadlifah mengusulkan Kementerian Ketenagakerja
              memperluas kepesertaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan.
              Dalam  empat  bulan  terakhir,  peserta  subsidi  upah  hanya  diikuti  oleh  karyawan  perusahaan
              swasta.

              Nur Nadlifah mengatakan, penerima bantuan subsidi gaji tersebut perlu diperluas. Sebab, selama
              ini masih banyak pekerja diluar pekerja karyawan swasta yang memiliki penghasilan di bawah
              rata-rata upah minimum.

              "Mungkinkah dibuat skema agar guru honorer, nelayan, tukang becka yang terdaftar di BPJS
              ketenagakerjaan juga mendapat BSU ke depan. Kalau memang mungkin dibuat skema sehingga
              pendaftaran tak harus melalui perusahaan besar," ujarnya, Senin (18/1/2021).

              Nadlifah melanjutkan, beberapa masyarakat di daerah bahkan memiliki penghasilan Rp600.000
              namun tidak mendapat bantuan akibat tidak terdaftar dalam penerima BSU.

              "Untuk BSU kan selama ini penerimanya karyawan di perusahaan. Saya rasa banyak karyawan
              yang gajinya dibawah Rp1 juta. Di dapil saya ada Rp600.000 sebulan. Saya rasa mereka berhak
              mendapat  BSU  tapi  dengan  catatan  mereka  harus  terdafatar  di  BPjS  ketenagakerjaan,"
              paparnya.

              Perluasan kepesertaan penerima BSU tersebut perlu dilakukan untuk mengakomodir kepentingan
              seluruh lapisan masyarakat. Apalagi jika pekerja tersebut sangat membutuhkan bantuan dari
              pemerintah di masa pandemi.

              "Mungkin  perusahaan  kecil  atau  sekolah  bisa  mendaftarkan  guru  atau  karyawannya  untuk
              program subsidi gaji ini. Dengan demikian bisa mendorong seluruh yang orang bekerja meski
              tidak  diperusahaan  bisa  ikut  program  ini  sehingga  kita  bisa  mengakomodir  seluruh  lapisan
              masyarakat," tandasnya.






                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208