Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 201

Jika  ditilik  dari  tahun  2016  hingga  2020  saja,  dana  kelolaan  BP  Jamsostek  dapat  tumbuh
              mencapai 2 kali lipat dengan CAGR sebesar 18,74%, hingga mencapai Rp486,38 triliun. Padahal
              sejak  tahun  1977  hingga  2015,  dana  kelolaan  BPJAMSOSTEK  berada  pada  angka  Rp206,58
              triliun. Hal ini jelas membuktikan kinerja dalam meningkatkan kepesertaan dan mengelola dana
              investasi sangat baik dengan peningkatan signifikan dari dana kelolaan yang diperoleh.

              Peningkatan dana kelolaan investasinya ini juga tentunya tidak lepas dari protokol penempatan
              dana yang dimiliki BPJS yang sangat ketat. Jika dilihat dari aturan yang dimiliki, sangat kecil
              kemungkinan penempatan dana investasi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pihak tertentu.

              Contohnya pada aturan penempatan dana, kapitalisasi pasar dari emiten yang dituju minimal
              Rp3 triliun. Contoh lainnya seperti rerata nilai transaksi saham yang akan dibeli minimal Rp20
              miliar.

              Protokol  ketat  dalam  mengatur  penempatan  dana  investasi  ini  yang  menjadi  rahasia  BP
              Jamsostek agar tetap mendapatkan hasil investasi yang selalu meningkat, untuk kepentingan
              seluruh peserta.

              Menilik kinerja kepesertaan BPJS, total 50,72 juta pekerja telah terdaftar sebagai peserta hingga
              akhir Desember 2020. Hasil ini merupakan pencapaian yang positif untuk mengakhiri tahun 2020,
              meski dengan kondisi pandemi Covid-19 yang juga tidak kalah menantang bagi peningkatan
              kepesertaan.

              Sementara dari sisi perusahaan peserta atau pemberi kerja, pada periode yang sama capaian
              yang diraih oleh BPJS sebesar 683,7 ribu perusahaan.

              Melalui  inisiatif  PERISAI  (Penggerak  Jaminan  Sosial  Indonesia),  BPJS  juga  mendorong
              kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).
              Terhitung  sejak  2017  sampai  dengan  akhir  Desember  2020,  PERISAI  ini  telah  berkontribusi
              positif terhadap kepesertaan sebesar 1,6 juta peserta dengan total iuran Rp364,2 miliar yang
              dilakukan oleh 4.694 PERISAI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

              Sementara  untuk  perlindungan  kepada  Pekerja Migran  Indonesia  (PMI),  terhitung  Desember
              2020, sebanyak 376,6 ribu PMI telah terlindungi oleh program BPJAMSOSTEK dengan nilai iuran
              mencapai Rp31,9 miliar.
              "Walaupun banyak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat berkurangnya pendapatan
              usaha sebagai dampak dari pandemi Covid-19, BP Jamsostek tetap dapat melakukan akuisisi
              peserta sebanyak 17,4 juta untuk tahun 2020”, jelas Agus.

              Meski demikian, dirinya mengaku lonjakan klaim JHT imbas dari PHK tidak bisa dihindari, yaitu
              sebesar 15,22% atau sebanyak 2,2 juta pengajuan klaim JHT pada tahun 2019 dengan nominal
              yang juga melonjak 24,25% atau sebesar Rp26,64 Triliun.

              Sepanjang  tahun  2020,  pembayaran  klaim  atau  jaminan  yang  dikucurkan  BP  Jamsostek
              mengalami peningkatan sebesar 20,01% atau mencapai Rp36,5 triliun. Dengan perincian klaim
              untuk Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp33,1 triliun untuk 2,5 juta kasus, Jaminan Kematian
              (JKM) sebanyak 34,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,35 triliun, Jaminan Kecelakaan
              Kerja (JKK) sebanyak 221,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,55 triliun, dan Jaminan
              Pensiun (JP) sebanyak 97,5 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp489,47 miliar.

              “Tentunya kami akan selalu optimis dengan tetap waspada terhadap tantangan-tantangan yang
              mungkin akan muncul di depan, seperti dengan mewujudkan transformasi digital berkelanjutan.
              Tahun 2021 ini harus bisa dijadikan titik balik pulihnya perekonomian Indonesia setelah didera
              pandemi.  BP  Jamsostek  siap  mendukung  upaya  ini  agar  perlindungan  menyeluruh  pekerja
              Indonesia dapat segera terwujud”, pungkasnya.
                                                           200
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206