Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 209

Siswo mengatakan kasus penyalur pekerja migran ini bisa juga dikatakan sebagai perdagangan
              orang,  sebab  tersangka  mencoba  menempatkan  korban  di  negara  dengan  tidak  memenuhi
              prosedur.

              Kasus  perdagangan  orang  yang  ditangani  Satreskrim  Polres  Majalengka  terungkap  berkat
              laporan dari keluarga korban yang merasa ditipu oleh ketiga tersangka.

              Untuk modus yang digunakan tersangka yaitu korban berinisial IN ditawari bekerja di Malaysia.
              Setelah 2,5 bulan korban masuk balai latihan kerja (BLK) yang berada di Indramayu kemudian
              di pulangkan ke rumah karena situasi pandemi.

              "Kemudian pada bulan November 2020, korban dihubungi dan diminta untuk mengirimkan foto
              diri karena akan diberangkatkan ke Timur Tengah. Tapi korban menolak," ujarnya.

              Akan  tetapi  lanjut  Siswo,  pada  24  Desember  2020,  tersangka  datang  ke  rumah  korban  dan
              memaksa berangkat ke Jakarta dengan alasan bahwa visa sudah turun dan biaya untuk tes usap
              sudah dibayar.

              Kemudian korban dijemput oleh tersangka dan berangkat menuju Jakarta, namun di perjalanan
              korban dialihkan ke mobil travel dan sesampainya di Jakarta ia dijemput rekan tersangka lainnya
              yang mengaku pihak PT dan membawa korban ke penampungan.

              Dari informasi yang diterima oleh korban bahwa dirinya akan diberangkatkan ke Uni Emirat Arab,
              Abu Dhabi. Dengan menggunakan identitas orang lain atau ilegal.
              "Para tersangka diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, dan denda paling banyak Rp5
              miliar," katanya.













































                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214