Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 252

Benny mengatakan, sejak Peraturan BP2MI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya
              Penempatan PMI ditetapkan pada tanggal 15 Juni 2020 lalu, sejatinya peraturan tersebut efektif
              mulai berlaku 15 Januari 2021 atau telah diberikan masa transisi selama enam bulan.

              "Namun, melihat kesiapan pemerintah daerah dan calon pemberi kerja di negara-negara tujuan
              penempatan, kami putuskan untuk memperpanjang masa transisi selama enam bulan ke depan
              hingga tanggal 15 Juli 2021," jelas Benny pada akhir pekan lalu.

              Selama masa transasi enam bulan tersebut, BP2MI telah melakukan berbagai langkah dalam
              persiapan  implementasinya,  antara  lain,  pertama  melakukan  pertemuan  dengan  Menteri
              Ketenagakerjaan RI, Menteri Luar Negeri RI, Menteri Dalam Negeri RI.

              Kedua, menyebarkan informasi ke perwakilan Indonesia di Kuala Lumpur, Johor Bahru, Penang,
              Kota Kinabalu, Kuching, Tawau, Singapura, Hong Kong, dan KDEI Taipei.

              Ketiga,  menyusun  petunjuk  Pelaksanaan  Pembebasan  Biaya  Penempatan  dengan  melibatkan
              Kemenaker,  Kemenlu,  Kemendagri,  NGO,  dan  menetapkan  juklak  pembebasan  biaya
              penempatan melalui Kepka 323/2020 tanggal 21 Desember 2020.

              Keempat,  mengadakan  pertemuan  bilateral  secara  virtual  dengan  Taiwan  yang  melibatkan
              Ministry of Labor Taiwan, KDEI Taipei, TETO, Kemenaker, dan BP2MI pada tanggal 23 Desember
              2020, serta Hong Kong yang melibatkan Department of Labor Hong Kong SAR, KJRI Hong Kong,
              Kemenaker, BP2MI, Asosiasi Agensi di Hong Kong, asosiasi pemberi kerja di Hong Kong dan
              organisasi/komunitas PMI di Hong Kong tanggal 30 Desember 2020.

              Kelima,  menyesuaikan  proses  pelayanan  penempatan  melalui  SISKO-P2MI  yang  meliputi:
              mekanisme  pendaftaran  CPMI,  mekanisme  seleksi,  mekanisme  verifikasi  dokumen,  serta
              mekanisme verifikasi dan pelaksanaan OPP.

              Keenam, membentuk Tim Penyesuaian sistem dan helpdesk kepada CPMI dan stakeholders.

              Ketujuh,  menyusun  indikasi  nominal  biaya  penempatan  per  negara tujuan  penempatan  agar
              calon  pemberi  kerja  mengetahui  perkiraan  biaya  penempatan  yang  akan  ditanggung  oleh
              pemberi kerja di negara tujuan penempatan.

              "Dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh BP2MI dan melihat fakta empirik di lapangan,
              ditemukan fakta bahwa belum adanya kesiapan pemerintah daerah dalam hal politik anggaran
              dan menjalankan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan kerja bagi PMI sebagaimana yang
              menjadi perintah UU Nomor 18 Tahun 2017 Pasal 40 dan 41," pungkasnya.



























                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257