Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 30

Permasalahan Jaminan Sosial

              Pada agenda rapat kerja itu, Menteri Ketenagakerjaan juga memaparkan permasalahan program
              jaminan sosial ketenagakerjaan. Setidaknya ada enam permasalahan yang dideteksi pemerintah.
              Pertama,  permasalahan  terkait  kepesertaan,  perluasan  cakupan  kepesertaan  semesta  untuk
              semua segmen.

              Data  yang  dipaparkan  Kementerian  Ketenagakerjaan,  kepesertaan  BP  Jamsostek  pada  2020
              menurun menjadi sebanyak 51,75 juta peserta. Jumlah itu menurun 4,94% (yoy) dibandingkan
              akhir tahun 2019 sebanyak 54,45 juta peserta. Jika dirinci, peserta JKK dan JKM tercatat turun
              9,47%  menjadi  31,01  juta,  peserta  JP  turun  10,57%  menjadi  16,37  juta,  dan  peserta  JHT
              berkurang 2,06% menjadi 36,48 juta.

              Permasalahan  kedua  adalah  pada  masing-masing  program.  Untuk  program  JKK,  manfaat
              penyakit  akibat  kerja  (PAK)  yang  bersentuhan  dengan  program  JKN,  menimbulkan  tidak
              terbayarnya pengobatan atas risiko PAK Pada program JHT, adanya penarikan lebih awal (earty
              withdrawal), manfaat JHT yang dapat ditarik satu setelah pekerja mengalami PHK sebagaimana
              Permenaker Nomor 19/2015.

              Program J P pun ditemui permasalahan. Di antaranya manfaat JP yang masih sangat kecil, serta
              tidak adanya peta jalan kenaikan yang diharapkan mencapai 8%. "Selain itu, perusahaan yang
              melaksanakan dana pensiun sesuai UU Cipta Kerja beranggapan program J P pada BP Jamsostek
              menjadi tidak wajib," ujar Ida.

              Lebih lanjut, permasalahan ketiga terkait pengembangan program sesuai amanat UUD 1945 dan
              Konvensi ILO 102. Sedangkan permasalahan keempat adalah perlunya harmonisasi peraturan di
              bidang jaminan sosial dengan memperhatikan putusan MK terkait jaminan sosial. Permasalahan
              kelima,  perlunya  penguatan  kelembagaan  pengawasan  terhadap  penyelenggaraan  jaminan
              sosial.  Serta  keenam,  yakni  transformasi  program  yang  diselenggarakan  oleh  PT  Taspen
              (Persero) dan PT Asabri (Persero), (pri)









































                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35