Page 535 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 535

Ringkasan

              Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN,
              Erick Thohir, memberi penjelasan terkait program pemberian subsidi sebesar Rp 600 per bulan
              kepada pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta.

              Menurut Erick, subsidi sebesar Rp 600 ribu per bulan itu diberikan kepada pekerja yang statusnya
              masih bekerja alias belum di PHK.


              SEKALI CAIR DAPAT RP1,2 JUTA, PENJELASAN ERICK THOHIR SOAL BANTUAN
              PEGAWAI BERGAJI DIBAWAH RP5 JUTA

              TRIBUNSUMSEL.COM  - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
              yang juga Menteri BUMN,  Erick Thohir, memberi penjelasan terkait program pemberian subsidi
              sebesar Rp 600 per bulan kepada pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta.

              Menurut Erick, subsidi sebesar Rp 600 ribu per bulan itu diberikan kepada pekerja yang statusnya
              masih bekerja alias belum di PHK.

              Jumlahnya sebanyak 13,8 juta pekerja.

              "Subsidi untuk membantu para kerja yang masih bekerja hari ini, yang gajinya sudah dipotong
              50 persen, sudah ada yang dirumahkan, tapi belum dilepas (PHK) ya, tapi sudah dirumahkan,
              yang jumlahnya 13,8 juta, gajinya dibawah Rp 5 juta."  "Kita kasih program baru, yakni nanti
              kita bantu 15 persen dari gajinya, kurang lebih 600 ribu per bulan, dimana akan berlangsung
              untuk 4 bulan ke depan," kata Erick, Rabu (5/8/2020) malam, dalam program  Mata Najwa,
              dikutip dari YouTube Mata Najwa.

              Erick melanjutkan, meski diberikan selama 4 bulan, pencairannya akan dilakukan dua kali.

              Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp 1,2 juta.

              "Dan ini akan kita bayarkan dua kali, walaupun 4 bulan akan kita bayarkan dua kali karena kita
              mau memastikan daya beli tetep terjaga," ujar dia.
              Guna merealiasikan program ini, lanjut Erick, pemerintah mengeluarkan anggaran yang cukup
              besar, yakni sekitar Rp 33,1 triliun.

              Erick meminta program ini tidak menjadi kontroversi bagi mereka yang belum bekera misalnya.

              Hal ini , kata Erick, karena yang sudah tidak bekerjapun telah mendapat subsidi dari pemerintah.

              "Tapi ingin jangan jadi kontroversi. O.. yang kerja di kasih, kita yang nggak kerja.., padahal yang
              nggak kerja sudah dikasih," beber Erick.

              Data Penerima Pakai Data BPJS Ketenagakerjaan  Terkait data penerima, Erick mengatakan,
              bakal menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan.

              Erick menyebut data pekerja di BPJS Ketenagakerjaan valid dan konkret.

              "Datanya  konkret,  kita  bekerjasama  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  datanya  solid  dan
              konkret," ujar dia.

              Erick menegaskan, pekerja yang menerima adalah pekerja di luar PNS dan pegawai BUMN.

              Namun, pekerja itu harus membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

                                                           534
   530   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540