Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JANUARI 2021
P. 125
JUMLAH KECELAKAAN KERJA MENINGKAT DI 2020, CAPAI 177.000 KASUS
Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah mengatakan kasus kecelakaan kerja
mengalami peningkatan. Dia mencatat pada 2019 jumlah kecelakaan kerja 114.000 kasus
kecelakaan. Sementara di 2020 menjadi 177.000 kasus kecelakaan.
"Merujuk pada data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019 terdapat 114.000 kasus kecelakaan kerja,
tahun 2020 terjadi peningkatan pada rentang Januari hingga Oktober 2020 BPJS
Ketenagakerjaan mencatat terdapat 177.000 kasus kecelakaan kerja," kata Menaker dalam
Peringatan Bulan K3 Nasional di Kilometer Nol Sabang, Selasa (12/12/2021).
Lanjutnya, jika angka tersebut dihitung berdasarkan jumlah klaim yang diajukan oleh pekerja
yang mengalami kecelakaan kerja, artinya angka kecelakaan kerja yang sesungguhnya jauh lebih
besar, karena belum semua tenaga kerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Sehingga, berdasarkan data tersebut, semua dituntut untuk lebih serius dalam menerapkan
budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Menaker menegaskan, kecelakaan tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi moril,
dan kerusakan lingkungan namun juga mempengaruhi produktivitas, dan kesejahteraan
masyarakat.
"Dengan budaya K3 yang baik maka angka kecelakaan kerja bisa ditekan, yang pada akhirnya
akan meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.
Menurut Menaker, kecelakaan kerja juga mempengaruhi indeks pembangunan manusia dan
indeks pembangunan ketenagakerjaan.
Pertanyaannya adalah mengapa meski sudah dibangun sejak setengah abad yang lalu namun
budaya K3 masih harus ditingkatkan? Dan mengapa angka kecelakaan kerja masih tinggi? "Maka
disinilah pentingnya kita mengambil tema bulan K3 tahun ini yaitu penguatan sumber daya
manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha," kata Menaker.
Menaker mengatakan maka tema ini menjadi sangat relevan sebagai upaya mengingatkan dan
mendorong secara bersama-sama untuk menerapkan budaya K3. Untuk menjadikan K3 unggul
maka tidak bisa lepas dari SDM yang unggul.
"Dalam K3 ada teori yang menjelaskan bahwa untuk terciptanya K3 unggul mensyaratkan tiga
hal, yang pertama komitmen dan kepemimpinan manajemen; kedua keterlibatan pekerja atau
guru; ketiga, tersedianya akses untuk memberikan masukan kritik dan saran untuk perbaikan
K3," pungkasnya.
124

