Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 20

YUN menyalurkan LSA (22), warga Kemranjen Kabupaten Banyumas ke Malaysia sebagai asisten
              rumah tangga. Meskipun bisa menyalurkan secara legal melalui perusahaan tempatnya bekerja,
              YUN justru bermain sendiri di jalur pekerja migran ilegal.

              Mula-mula, YUN membuat paspor biasa (kunjungan) dan dengan dalih LSA akan berlibur. LSA
              diminta menunjukkan tiket perjalanan pulang-pergi Indonesia-Malaysia kepada petugas Imigrasi.

              Sebelum berangkat ke Malaysia, LSA menginap di rumah YUN selama satu minggu. Di rumah
              YUN,  LSA  mendapat  pelatihan  tentang  adat  istiadat  orang  Malaysia  maupun  bahasa  yang
              digunakan di Malaysia.

              Setelah pelatihan, pelaku mendampingi korban berangkat melalui bandara di Yogyakarta dengan
              tujuan Batam. Dari Batam, mereka menyeberang menggunakan kapal menuju Malaysia.

              Sesampainya  di  Malaysia  pelaku  bersama  korban  menemui  agen  yang  merupakan  kenalan
              pelaku. Agen ini yang kemudian mengantar LSA kepada bos tempat dia akan bekerja. "Pelaku
              diberi upah oleh bos korban di Malaysia sebesar 6 ribu ringgit atau sekitar Rp 20 juta," kata
              Kapolresta Banyumas Kombes Pol M. Firman L. Hakim melalui Kasat Reskrim Kompol Berry.

              Persoalan muncul ketika LSA tidak bisa dihubungi sejak bulan Mei 2020. YUN mengaku tidak bisa
              memulangkan LSA ke Indonesia dengan alasan Malaysia menerapkan lockdown keluar negara.

              Polisi  mengamankan  YUN  di  Mapolresta  untuk  keperluan  penyidikan.  Polisi  juga  membawa
              barang bukti berupa satu set komputer merek Acer, satu buah HP merk Oppo Reno 3 warna
              silver, satu bundel foto copy KK, Ijazah SD SMP SMA, KTP dan biodata korban LSA dan satu
              bundel foto copy persyaratan pengajuan pasport kunjungan milik korban.

              "Atas perbuatannya, YUN dijerat Pasal 81 jo Pasal 69 UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan
              Pekerja Migran Indonesia," dia menegaskan.








































                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25