Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 24
Menurut AKP Berry, kasus ini berawal dari dari tawaran Yun pada LSA untuk bekerja sebagai
ART di Malaysia. Pada korbannya, Yun mengaku sebagai perwakilan salah satu perusahaan jasa
tenaga kerja ke luar negeri yang ada di Jakarta.
''Untuk itu, korban diwajibkan menyetorkan sejumlah uang untuk biaya keberangkatan,''
katanya.
Tergiur dengan gaji yang cukup besar, LSA tertarik dengan tawaran tersebut. Seluruh proses
pemberangkatan, kemudian diurus korban dan tersangka. Antara lain, mengurus paspor dan
visa. Bahkan sebelum keberangkatan ke Malaysia, korban menginap di rumah pelaku selama
sepekan untuk mendapat pelatihan kerja.
Namun belakangan diketahui, paspor dan visa yang digunakan ternyata paspor dan visa untuk
untuk wisata atau kunjungan singkat. Sedangkan di Malaysia, korban ternyata bekerja sebagai
asisten rumah tangga pada salah satu warga setempat,'' katanya.
Atas kejadian itu, keluarga korban kemudian melaporkan kejadian itu pada polisi yang
menindaklanjuti dengan penangkapan tersangka. Dalam penangkapan ini, polisi juga menyita
satu bundel foto copy KK, ijazah SD, SMP, SMA dan KTP korban LSA. ''Dalam kasus ini, tersangka
akan kami jerat dengan pasal 81 jo pasal 69 UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia,'' katanya.
23