Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 26

MESKI TAK MUDAH, SERAPAN TENAGA KERJA 2020 NAIK 11,90%

              Badan  Koordinasi Penanaman  Modal  (BKPM) mencatat  realisasi  investasi  di  sepanjang  tahun
              2020 Rp 826,3 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,156 juta orang.

              Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa penyerapan tenaga kerja 1,156 juta orang
              berasal  dari  153.349  proyek  investasi.  Realisasi  ini  naik  11,90  %  dibandingkan  penyerapan
              tenaga kerja di tahun lalu sebesar 1,033 juta orang.

              "Tren  penyerapan  tenaga  kerja  dari  2018  pergerakan  naik  terus  dan  secara  kumulatif
              penyerapan  tenaga  kerja  di  2020  lebih  besar  tingkatnya  dibandingkan  tahun  2019,"tuturnya
              dalam konferensi pers, Senin (25/1).

              Kendati begitu, ia mengakui bahwa capaian realisasi penyerapan kerja justru menurun di kuartal
              IV yang tercatat 294.780 atau lebih rendah 13,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu
              tercatat  330.539.  Namun,  setidaknya  terdapat  tren  pertumbuhan  penyerapan  tenaga  kerja
              terhitung sejak 2018.

              "Kita melihat ada kecenderungan naik tapi kami akui target kami tidak tercapai untuk kuartal
              IV/2020, masih kurang 7.000. Namun, secara akumulatif tetap lebih tinggi dari 2019," ujarnya.

              Bahlil tak menampik di tengah tekanan pandemi covid-19 untuk meningkatkan serapan tenaga
              kerja tidak mudah. Meski begitu, ia memastikan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia baik
              PMA atau PMDN harus bersifat padat karya untuk mendorong pencipataan lapangan pekerjaan.
              Menurutnya  sepanjang  tahun  lalu,  BKPM  menerapkan  tiga  langkah  langkah  strategis  yang
              membuat penyerapan tenaga kerja tahun lalu justru meningkat dibandingkan tahun 2019.

              Pertama BKPM meminta investasi yang masuk ke dalam negeri baik itu PMA atau PMDN untuk
              mendukung investasi yang bersifat padat karya untuk dapat menciptakan lapangan kerja.

              "Arahan Bapak Presiden bagaimana caranya enggak boleh ada PHK dan ada penambahan tenaga
              kerja baru dan dekati komunikasi sektor swasta pengusaha memang bagi mereka efektivitas dan
              efisiensi tidak terjadi tapi saat ini negara itu dalam keadaan susah ayo kita tampung bareng
              bareng ini cuma pola komunikasi saja," ucapnya.

              Kedua, BKPM mendrong investasi industri yang masuk tidak hanya menggunakan teknologi tinggi
              tetapi juga harus mendorong investasi padat karya. Ketiga membangun pola BKPM tidak hanya
              mendampingi  investasi  yang  besar  dan  berteknologi  tinggi,  tetapi  juga  mendorong  realisasi
              investasi yang tidak terlalu besar dengan pemanfaatan teknologi yang cenderung minim.

              "Jadi mohon maaf kadang kadang sekarang kita kedepankan teknologi tinggi, jika tidak terlalu
              banyak berikan tenaga kerja maka itu kita urus juga tapi kita fokus agar penciptaan lapangan
              kerja  terjadi  dengan  usaha  kecil  itu  3  strategi  yang  dilakukan.  Alhamdulilah  saya  bangga
              pengusaha dalam negeri dan luar negeri mencari solusi bareng bareng agar menciptakan satu
              jawaban agar penambangahan tenaga kerja terjadi"tegasnya.

              Dengan demikian, untuk tahun ini BKPM akan mendorong investasi yang mendukung program
              hilirisasi  yang  bernilai  tambah  dan  investasi  yang  bersifat  padat  karya  untuk  menciptakan
              lapangan pekerjaan.

              Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).






                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31