Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 30
Terkait dengan upaya mendorong peningkatan keahlian SDM tersebut, Aviliani mengusulkan
agar program Kartu Prakerja juga bisa menyediakan pelatihan mengenai sektor pertambangan.
Sementara untuk infrastruktur, Aviliani menilai sektor tersebut memiliki potensi setelah
mendapatkan anggaran sangat besar dari pemerintah. Pemanfaatan anggaran yang efektif,
lanjutnya, bahkan dapat menggerakkan perekonomian pada kuartal I/2021.
Hal yang cukup mengejutkan datang dari sektor pariwisata. Kendati babak belur akibat pandemi
Covid-19 pada 2020, Aviliani meyakini sektor tersebut akan pulih cukup cepat karena bergantung
kepada mobilitas masyarakat yang sebenarnya bisa dipulihkan dengan penerapan protocol
kesehatan yang baik.
"Sektor yang paling cepat penyerapan tenaga kerjanya adalah pariwisata. Terutama di daerah-
daerah yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Di sektor pariwisata, tanpa perlu
investasi yang besar pun orang masih akan tetap dating," sambungnya.
Kendati demikian, realisasi target investasi dan penyerapan tenaga kerja tahun ini diprediksi
masih akan berat. Dengan target pertumbuhan ekonomi di kisaran 3 persen, lanjutnya, realisasi
tersebut bisa dicapai jika pemerintah bisa menjamin sektor-sektor potensial berjalan dengan baik
tahun ini.
Pemerintah mencatat realisasi penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebanyak 294.780 orang
dari instrumen investasi senilai Rp214,7 triliun pada kuartal IV/2020. Realisasi tersebut turun
sedikit dari kuartal sebelumnya, yakni 295.387 orang dengan investasi senilai Rp209 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi yang masuk ke Tanah Air
bisa mencapai Rp900 triliun pada tahun ini. Taret ini lebih tinggi dari target yang dipasang Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp856 triliun dengan sedikitnya 1,3 juta
lapangan kerja bisa turut tersedia.
29