Page 67 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 67
Ringkasan
Kepala Dusun Krajan II Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, M Arif Budiman membeberkan
kronologi kejadian salah kirim jenazah seorang warganya bernama Suliyati (40). Perlu diketahui
sebelumnya, Suliyati merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang meninggal dunia di Malaysia.
Dia meninggal karena pendarahan otak setelah terjatuh di rumah kontraknya.
KEJADIAN SALAH KIRIM JENAZAH TKW, TERSADAR SAAT COCOKKAN FOTO, TAPI
TERLANJUR MASUK CARGO BANDARA
Kepala Dusun Krajan II Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, M Arif Budiman membeberkan
kronologi kejadian salah kirim jenazah seorang warganya bernama Suliyati (40).
Perlu diketahui sebelumnya, Suliyati merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang meninggal
dunia di Malaysia. Dia meninggal karena pendarahan otak setelah terjatuh di rumah kontraknya.
Suliyati sempat dirawat di RS, namun akhirnya meninggal dunia pada 12 Januari 2021 lalu.
Arif yang juga bertuga sebagai tim menuturkan, perempuan tersebut sudah 10 tahun bekerja di
Negeri Jiran sebagai pembantu rumah tangga.
"Dia tidak tinggal bersama majikan, tapi ngontrak," kata dia, pada Kompas.com via telepon,
Senin (25/1/2021).
Ketika jenazah Suliyati hendak dipulangkan, pihak pemerintah desa membantu mengurusi
kepulangan jenazah warganya.
"Kami mendapatkan WA foto dari pihak kurir jenazah di Malaysia. Kami memang minta setelah
dikafani untuk diberikan foto," terang dia.
Namun, setelah foto diterima dan dicocokkan, ternyata bukan jenazah Suliyati yang hendak
dikirim. Namun, jenazah TKW lainnya yang juga meninggal dunia.
"Setelah itu, kami kirim komplain ke sana, ternyata jenazah sudah dibawa dari RS ke pihak cargo
bandara di Kuala Lumpur," papar dia.
Pihak Pemdes Grenden berupaya membuat surat untuk menggagalkan pengiriman jenazah
tersebut. Namun, sudah tidak bisa. Jenazah tersebut sudah diterbangkan ke Surabaya dan transit
Jakarta.
Selanjutnya, Pemdes berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
(BP2MI) untuk membuat surat agar jenazah itu tidak dikirim ke Surabaya.
"Namun, secara aturan dan prosedur maskapai tidak boleh, tetap dikirim ke alamat tujuan," tutur
dia.
Akhirnya jenazah tetap dikirim ke Surabaya dan tiba pada Jumat (22/1/2021) pukul 10.00 WIB.
Pihak Pemdes dihubungi oleh petugas bandara agar ke Surabaya untuk klarifikasi dan verifikasi
jenazah tersebut. Untuk memastikan benar atau tidak bahwa jenazah itu warga Jember atau
bukan.
"Karena alamat dalam peti jenazah itu warga Desa Grenden," terang dia.
Tim dari Pemdes Grenden datang ke Surabaya untuk memastikan, ternyata memang bukan
warganya. Akhirnya, dia berkoordinasi dengan BP2MI serta Konsulat Jendral RI di Malaysia untuk
melacak alamat asli jenazah tersebut.
66

