Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 71
2021 lalu. Kepala Dusun Krajan II Desa Grenden sekaligus tim pemulangan jenazah, M Arif
Budiman menuturkan perempuan tersebut sudah 10 tahun bekerja di Negeri Jiran sebagai
pembantu rumah tangga.
SALAH KIRIM JENAZAH, TKW ASAL JEMBER MENINGGAL DI MALAYSIA, YANG
DIKIRIM WARGA SRAGEN
Suliyati (40), tenaga kerja wanita ( TKW ) asal Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember,
meninggal dunia di Malaysia. Dia meninggal karena pendarahan otak setelah terjatuh di rumah
kontraknya. Suliyati sempat dirawat di RS, namun akhirnya meninggal dunia pada 12 Januari
2021 lalu. Kepala Dusun Krajan II Desa Grenden sekaligus tim pemulangan jenazah, M Arif
Budiman menuturkan perempuan tersebut sudah 10 tahun bekerja di Negeri Jiran sebagai
pembantu rumah tangga.
"Dia tidak tinggal bersama majikan, tapi ngontrak," kata dia, pada Kompas.com via telepon,
Senin (25/1/2021). Ketika jenazah Suliyati hendak dipulangkan, pihak pemerintah desa
membantu mengurusi kepulangan jenazah warganya.
"Kami mendapatkan WA foto dari pihak kurir jenazah di Malaysia. Kami memang minta setelah
dikafani untuk diberikan foto," terang dia. Namun, setelah foto diterima dan dicocokkan, ternyata
bukan jenazah Suliyati yang hendak dikirim. Namun, jenazah TKW lainnya yang juga meninggal
dunia.
"Setelah itu, kami kirim komplain ke sana, ternyata jenazah sudah dibawa dari RS ke pihak cargo
bandara di Kuala Lumpur," papar dia.
Pihak Pemdes Grenden berupaya membuat surat untuk menggagalkan pengiriman jenazah
tersebut. Namun, sudah tidak bisa. Jenazah tersebut sudah diterbangkan ke Surabaya dan transit
Jakarta. Selanjutnya, Pemdes berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia (BP2MI) untuk membuat surat agar jenazah itu tidak dikiri ke Surabaya. "Namun,
secara aturan dan prosedur maskapai tidak boleh, tetap dikirim ke alamat tujuan," tutur dia.
Akhirnya jenazah tetap dikirim ke Surabaya dan tiba pada Jumat (22/1/2021) pukul 10.00 WIB.
Pihak Pemdes dihubungi oleh petugas bandara agar ke surabaya untuk klarifikasi dan verifikasi
jenazah tersebut. Untuk memastikan benar atau tidak bahwa jenazah itu warga Jember atau
bukan. "Karena alamat dalam peti jenazah itu warga Desa Grenden," terang dia.
Tim dari Pemdes Grenden datang ke Surabaya untuk memastikan, ternyata memang bukan
warganya. Akhirnya, dia berkoordinasi dengan BP2MI serta Konsulat Jendral RI di Malaysia untuk
melacak alamat asli jenazah tersebut. "Jenazah itu terdeteksi paspor Bekasi, tim di Jabar sudah
cek ke lokasi. Namun alamat di sana status ngontrak. Suaminya pulang ke Solo," terang dia.
Lalu pada keesokan harinya, jenazah itu diketahui merupakan warga Kabupaten Sragen atas
nama Sujiati. Akhirnya, jenazah itu segera dikirim ke tanah kelahirannya. Sementara, jenazah
warga Jember sendiri masih tetap berada di Malaysia dalam pengurusan dokumen dan
penjadwalan penerbangan.
"Saya garis bawahi, keluarga tidak mempermasalahkan karena tidak ada kerugian materi, kami
ada hikmah menolong sesama warga," tambah Arif.
Arif menegaskan, pihak keluarga tidak merasa keberatan atas masalah tersebut. Justru, pihaknya
bisa membantu jenazah warga Sragen bisa kembali ke asalnya. "Kami bisa membantu secara
kemanusiaan," ucap dia.
70