Page 248 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2021
P. 248
PEMPROV JATIM MULAI GODOK PENETAPAN UMP 2022, INI RUMUSANNYA
Surabaya - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim,
Himawan Estu Bagijo mengatakan, Dewan Pengupahan di kabupaten/kota saat ini sedang
menyesuaikan penghitungan upah sesuai regulasi yang berlaku. Ini sebelum dilaporkan kepada
Dewa Pengupahan dan Gubernur Jatim dalam menetapkan upah minimum provinsi (UMP).
Pemprov Jatim bersama Dewan Pengupahan mulai menggodok kebijakan penetapan Upah
Minimum Provinsi (UMP) 2022. Salah satunya dengan melakukan simulasi penghitungan rumus
sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
"Dalam simulasi yang telah dilakukan, terutama di lima daerah ring 1 yakni Surabaya, Gresik,
Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan didapati tidak bisa ada kenaikan upah. Sebab UMK di ring 1
sudah sangat tinggi di atas Rp 4 juta," katanya.
Dia menambahkan, untuk simulasi di wilayah-wilayah yang dulu upahnya rendah dengan
menggunakan rumus baru, hasilnya upahnya mengalami kenaikan antara Rp 100.000 hingga Rp
200.000. "Mengacu tahun lalu, gubernur mengambil kebijakan kenaikan UMP dengan besaran
Rp 100.000. Kebijakan tersebut untuk mendorong agar disparitas antara upah di Ring 1 dengan
daerah lain tidak terlalu jauh," ujarnya.
Himawan menjelaskan, UMP 2022 akan ditetapkan pada akhir November atau awal Desember.
Nantinya, UMP akan dihitung berdasarkan inflasi atau pertumbuhan ekonomi yang akan dirilis
oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan mana yang paling tinggi, itu yang akan menjadi
acuan. "Itu ada rumusnya di PP Nomor 36 Tahun 2021," terangnya.
Pada prinsipnya, lanjut dia, penetapan upah itu merupakan upah yang berkeadilan. Di Jatim
sendiri, UMP menjadi baseline dari pengupahan atau menjadi batas bawah dalam menetapkan
Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) masing-masing. "UMP ini merupakan batas bawah untuk
menentukan UMK di kabupaten/kota," pungkas Himawan.
Diketahui sebelumnya, Pemprov Jatim menetapkan UMP tahun 2021 sebesar Rp 1.868.777.
Angka tersebut naik sebesar 5,6 persen atau Rp 100.000 jika dibanding dengan UMP 2020 yang
sebesar Rp 1.768.000.
(tok/kun).
247