Page 25 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2021
P. 25

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  gelar  dialog  bersama  Dewan  Pengupahan  Nasional
              (Depenas)  dan  Badan  Pekerja  Lembaga  Kerja  Sama  Tripartit  Nasional  (BP  LKS  Tripnas)  di
              Jakarta. Rencana penetapan Upah Minimum (UM) 2022 menjadi pembahasan utama.



              UPAH MINIMUM 2022 NAIK

              Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  gelar  dialog  bersama  Dewan  Pengupahan  Nasional
              (Depenas)  dan  Badan  Pekerja  Lembaga  Kerja  Sama  Tripartit  Nasional  (BP  LKS  Tripnas)  di
              Jakarta. Rencana penetapan Upah Minimum (UM) 2022 menjadi pembahasan utama.

              "Dalam  pertemuan  kemarin  dibahas  mengenai  hal-hal  strategis  yang  perlu  disiapkan  untuk
              penetapan UM dan isu-isu yang berkembang terkait penetapan UM," ujar kata Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri dalam keterangannya, Senin, 25 Oktober.

              Depenas dan LKS Tripnas juga sepakat untuk mendorong penetapan UM yang sesuai dengan
              ketentuan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Bagi para pihak yang tidak puas, merekabisa menggunakan mekanisme gugatan sesuai dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
              Putri  sapaan  Indah  Anggoro  menegaskan,  Depenas  dan  LKS  Tripnas  menyadari  bahwa
              penetapan UM tidak dapat memuaskan seluruh pihak. Mengingatenergi seluruh anak bangsa
              telah terkuras untuk penanganan Covid-19.

              "Dengan demikian maka Depenas dan LKSTripnas berharap harus saling menahan diri agar dapat
              segera keluar dari tekanan akibat pandemi," tuturnya.

              Sesuai arahan Menaker Ida Fauziyah, Putri mengatakan bahwa pada prinsipnya penetapan upah
              bertujuan mewujudkan sistem pengupahan yang berkeadilan bagi seluruh pihak dalam konteks
              untuk  mencapai  kesejahteraan  pekerja/buruh,  namun  tetap  memperhatikan  kemampuan
              perusahaan dan kondisi perekonomian nasional.

              "Jadi tak hanya berpikir kesejahteraan pekerja/buruh, tapi juga berpikir atau memperhatikan
              kemampuan perusahaan sehingga kelangsungan bekerja dapat terjaga, dengan demikian dapat
              mendorong perekonomian nasional," terangnya.

              Di sisi lain, Indah memahami bahwa penetapan UM 2022 yang mengalami kenaikan belum dapat
              memenuhi  ekspektasi  sebahagian  pihak,  namun  penetapan  UM  tersebut  harus  diapresiasi
              sebagai langkah maju, mengingat saat ini masih dalam masa pemulihan. Hal ini tentunya lebih
              baik dibandingkan dengan tahun 2021 lalu yang tidak terdapat kenaikan Upah Minimum.

              "Depenas  dan  LKS  Tripnas  berharap  para  pihak  agartidak  berkutat  pada  Upah  Minimum,
              melainkan mendorong perjuangan kepada upah berdasarkan struktur dan skala upah sebagai
              wujud produktivitas. Dengan demikian apabila lebih produktif maka kita sebagai bangsa akan
              meningkatkan daya saing," pungkasnya.

              Sementara Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong agar kenaikan upah minimum tahun 2022
              dapat  direalisasikan  secara  optimal  demi  pemulihan  kesejahteraan  rakyat,  khususnya  kaum
              buruh yang terdampak pandemi.

              "Kami mendorong agar kenaikan UM bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas
              dia. (der/fin/rdi)

                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30