Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 189

MENAKER NILAI PERAN HRM PENTING UNTUK KEMAJUAN SDM INDONESIA

              Jakarta  -  Human  Resource  Management  (HRM)  dinilai  memiliki  peran  penting  mendukung
              pemerintah memajukan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengungkapkan  bahwa  melalui  peranan  HRM  yang
              mumpuni, adaptif, dan inovatif terhadap perubahan di era transformasi digital ini, perusahaan
              akan mampu memiliki sumber daya yang berkontribusi positif yang pemulihan ekonomi nasional
              (PEN).

              "Peran HRM juga sangat penting dalam membangun resiliance atau ketahanan SDM di masa
              pandemi  yang  beresiko  bagi  sisi  keselamatan  dan  kesehatan  kerja  perusahaan.  Kesehatan
              karyawan  menjadi  kunci  utama  bagi  keberlangsungan  usaha  di  saat  pandemi.  Perusahaan
              khususnya  divisi  HR  diharapkan  mampu  memitigasi  risiko  dan  memastikan  keselamatan  dan
              kesejahteraan  karyawan  di  perusahaannya,"  kata  Ida  dalam  acara  virtual  Corporate  Rating
              Award Human Capital on Resilliance Award 2021 bertema Peran Strategis HRM dalam Ketahanan
              Keberlangsungan Bisnis yang Berkelanjutan di Masa Kenormalan Baru, Rabu (7/7).

              Ida  menyebut,  transformasi  di  masa  pandemi  sebagai  tantangan  bagi  dunia  usaha  dalam
              melaksanakan HRM. Divisi Human Resource (HR) yang menjadi ujung tombak perekrutan dan
              pengembangan talenta di tiap perusahaan diminta terus beradaptasi terhadap perubahan pola
              kerja dan kebutuhan keterampilan terkini, sesuai arah dan strategi perusahaan.

              Selain itu, proses link and match antara kompetensi dan talenta calon pekerja dengan kebutuhan
              perusahaan sama pentingnya dengan peran HRM dalam pengembangan kompetensi dan karier
              karyawan.

              "Tanpa program inovatif dan sesuai dengan perkembangan terbaru, kualitas dan kompetensi
              SDM perusahaan akan mandeg, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan
              daya saing perusahaan," kata Ida.
              Menurutnya, pada transformasi di masa pandemi tak hanya pola kerja dan jenis pekerjaan yang
              berubah, tetapi juga profil dan skill tenaga kerja. Hal ini menuntut inovasi dan adaptasi strategi
              pengembangan SDM bagi semua pihak, mulai pemerintah hingga dunia usaha, di mana kualitas
              dan kapabilitas SDM menjadi kunci dari ketahanan dan daya saing di tingkat global.
              Lebih jauh, Ida mengingatkan agar perusahaan mematuhi peraturan dan imbauan pemerintah,
              baik di pusat maupun daerah, termasuk terkait penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
              (PPKM) Darurat yang berlaku di Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. Dia meminta, PPKM Darurat
              tidak dijadikan alasan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

              "Meski saya benar-benar tahu, ini sesuatu yang tidak gampang, sesuatu yang sulit. Tetapi saya
              berharap kiranya perusahaan-perusahaan tidak melakukan PHK dalam kondisi PPKM darurat ini.
              Semua pihak harus mengupayakan agar dalam situasi ini tidak terjadi pemutusan hubungan
              kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh," ungkap Ida.

              Pada acara yang sama, Ida juga mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada beberapa
              perusahaan HR peraih Human Capital on Resiliance Award 2021. Dia berharap, penghargaan
              tersebut dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk menjadi perusahaan yang agile,
              adjustable, dan memiliki tata kelola yang baik.

              Dalam  sambutannya,  Ketua  World  Safety  Organization  (WSO)  Indonesia  Soehatman  Ramli
              mengatakan acara serupa sangat penting karena berhubungan dengan cara membangun SDM
              Indonesia, terlebih Indeks SDM Indonesia lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti
              Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura.


                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194