Page 268 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 268
Asal tahu saja, sebelumnya pemerintah menambah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) tahun 2021 sebesar 5,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pelebaran defisit
tersebut dilakukan untuk agar ruang fiskal dapat digunakan untuk menggenjot belanja.
"Kenaikan itu akan didesain sedemikian rupa dan dapat memberikan implikasi yang positif
terhadap pemulihan ekonomi, utamanya untuk mencegah terjadinya bertambahnya orang
miskin, bertambahnya pengangguran," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa usai rapat
terbatas, Selasa (28/7).
Suharso bilang masalah pengangguran akan diselesaikan secara bertahap pada tahun 2021. Hal
serupa juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sri Mulyani bilang, fokus tambahan anggaran sebesar Rp 179 triliun dari pelebaran defisit adalah
untuk pembukaan kesempatan kerja. Hal itu berjalan bersamaan dengan transformasi di
berbagai sektor. Menkeu mencontohkan, fokus utama pada ketahanan pangan. Tetapi program
tersebut juga harus mendukung pengurangan pengangguran.
"Tujuan pada tahun 2021 tidak hanya growth tetapi employment atau kesempatan kerja dan
pengurangan kemiskinan," terang Sri Mulyani.
Anggaran juga akan digunakan untuk menumbuhkan industri manufaktur. Hal itu dilakukan
dengan mengembangkan pusat kawasan industri. Sri Mulyani menambahkan, penguatan pusat
kawasan industri bisa melalui revitalisasi atau pun pembuatan pusat kawasan baru. Sehingga
Indonesia mampu menarik investasi di sektor manufaktur dan membuka lapangan pekerjaan..
267

