Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 21

Ringkasan

              Gelombang  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  kembali  terjadi  di  Tangerang.  Kali  ini  pabrik
              produksi  sepatu  akan  melakukan  PHK  ribuan  karyawannya.  Kepala  Seksi  Penyelesaian
              Perselisihan Hubungan Industrial (PPH1) Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, Hendra
              menjelaskan pihaknya telah menerima laporan terkait persoalan ini.



              GULUNG TIKAR, PHK 1.800 BURUH
              Gelombang  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  kembali  terjadi  di  Tangerang.  Kali  ini  pabrik
              produksi  sepatu  akan  melakukan  PHK  ribuan  karyawannya.  Kepala  Seksi  Penyelesaian
              Perselisihan Hubungan Industrial (PPH1) Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, Hendra
              menjelaskan pihaknya telah menerima laporan terkait persoalan ini.
              "Ada 1.800 buruh yang akan diberhentikan," ujar Hendra kepada Warta Kota, Rabu (4/11).

              Menurutnya  PHK  massal  ini  dilakukan  karena  pabrik  yang  berlokasi  di  Cikupa,  Kabupaten
              Tangerang itu akan tutup. Pabrik tersebut gulung tukar imbas dari pandemi Covid-19.

              "Bulan ini (November-red) mereka terakhir kerja," ucapnya.

              Hendra menyebut perusahaan tidak sanggup bertahan dan membayar gaji pegawainya. Pabrik
              itu mengalami kerugian lantaran tidak adanya penjualan.

              "Sehingga hal itu mematikan uang pemasukan. Datanya kami ada. tapi tidak bisa dipublish ke
              umum," kata Hendra.

              Ia merinci sejak awal pandemi hingga kini total yang terkena PHK dan dirumahkan sebanyak 37
              ribu buruh. Dan menurutnya data ini akan terus semakin bertambah.
              "Jadi dengan total sekitar 37 buruh dirumahkan dan kena PHK ditambah 1.800 pegawai yang
              akan diberhentikan, artinya bisa hampir 40.000 karyawan terkena dampaknya." ungkapnya.

              Belum ditentukan

              Sementara  itu  Upah  Minimum  Kota  (UMK)  tahun  2021  di  Tangerang  belum  juga  ditetapkan
              hingga  saat  ini.  Namun  Upah  Mininum  Provinsi  (UMP)  2021  telah  ditetapkan  oleh  Gubernur
              Banten, Wahidin Halim.

              Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Rakhmansyah menjelaskan mengenai UMK yang
              hingga kini tak kunjung ditetapkan.

              Menurutnya butuh rangkaian proses dalam penetapan UMK tahun 2021 ini.

              "Kalau UMP kemarin sudah ditetapkan oleh Pak Gubernur. Untuk UMK belum," ujar Rakhmansyah
              kepada Warta Kota, Senin (2/11).

              Dirinya menyebut pihaknya selama pekan ini menggelar rapat khusus dalam penetapan UMK
              tahun 2021. Rapat ini diikuti oleh sejumlah pihak terkait seperti Serikat Buruh, Perusahaan dan
              Pemerintah.
              "UMP Banten 2021 ditetapkan sebesar Rp. 2.460.996," ucapnya.

              Upah  yang  tertuang  dalam  surat  Keputusan  Gubernur  Banten  nomor  561/kep.253-Huk/2020
              tentang  Penetapan  UMP  Banten  2021  tidak  mengalami  kenaikan.  Alasannya  karena  kondisi
              perekonomian nasional dan Banten yang lemah akibat pandemi Covid-19.
                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26