Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 16
OBRAL DISKON IURAN BPJAMSOSTEK
Pemerintah terus memberikan relaksasi ataupun keringanan kepada dunia usaha. Kali ini
menyasar pada kewajiban iuran BPJamsostek yang didiskon hingga 99%. Kebijakan ini tertuang
dalam Peraturan Pemerintah (PP) No49/2020 tentang penyesuai-an iuran program Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan selama bencana nonalam persebaran Cororta virus disease (Covid-19).
Aturan tersebut berisi ke-longgarsn batas waktu pembayaran iuran, keringanan, dan pe-nundaan
pembayaran BPJS Ketenagakerjaan selama pandemi Covid-19 pada 31 Agustus 2020. Meski
memberikan sejumlah keringanan, BPJamsostek tidak mengurangi manfaat yang di dapat oleh
para pesertanya.
"Penurunan iuran ini tidak mengubah manfaat yang diperoleh terhadap JKK (jaminan ke-
celakaan kerja) dan JKM {jaminan kematian) sesuai peraturan pemerintah yang terakhir. Jadi
tidak ada yang berku-rang dalam segi manfaat," ujar Direktur Kepesertaan BPJamsostek Ilyas
Lubis dalam acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah No 49/2020 yang digelar secara daring
kemarin.
Sejatinya, peraturan terse -but resmi ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir
Agustus lalu. "Kami menyambut baik dan menyatakan siap untuk melaksanakan amanat
pemerintah tersebut sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan usahadan pemulihan
ekonomi nasional," ujar Ilyas' Lubis.
Ilyas menjelaskan, terdapat empat jenis relaksasi yang diberikan selama enam bulan, * mulai
dari iuran Agustus 2020 hingga Januari 2021. Pertama, keringanan iuran program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) & Jaminan Kematian (J KM) sebesar 99%, atau dengan kata lain
perusahaan hanya perlu membayar 1% selama masa relaksasi.
Keringanan ini diberikan secara langsung kepada pembe-rikerja dan peserta Bukan Penerima
Upah (BPU) tanpa perlu melakukan pengajuan selama telah memenuhi persyaratan, yaitu bagi
peserta eksisting telah melunasi iuran hingga Juli 2020 dan bagi peserta baru cukup membayar
iuran penuh untuk dua bulan pertama.
Sementara bagi peserta jasa konstruksi yang eksisting cukup membayar 1% dari sisa tagihan
dan bagi peserta baru membayar iuran penuh termin pertama dan untuk termin selanjutnya
cukup membayar 1%>
Relaksasi kedua adalah penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99%. Pada
kebijakan ini peserta cukup membayar iuran JP sebesar 1% selama periode relaksasi, namun
sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat 15 Mei
2021 dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April2022.
Guna mendapatkan man -faat ini, peserta juga harus melunasi iuran bulan Juli 2020 serta
melakukan pengajuan ke BPJamsostek. Untuk perusahaan besar dan menengah dalam
pengajuannya wajib melampirkan data penurunan omzet penjualan atau pendapatan per bulan
lebih dari 30% sejak Februari 2020. Sementara untuk perusahaan kedi dan mikro cukup
memberikan surat pemberitahuan dan akan langsung disetujui oleh BPJamsostek.
Kebijakan yang ketiga adalah relaksasi pengenaan denda keterlambatan pembayaran iuran dari
2% menjadi 0,5%, serta menghapus denda atas penundaan iuran Jaminan Pensiun sampai
jangka waktu pembayaran cicilan berakhir pada 15 April 2022.
Sementara yang keempat adalah perpanjangan jangka waktu pembayaran iuran dari tanggal 15
menjadi tanggal 30 bulan berikutnya. Namun jika tanggal 30 jatuh pada hari libur, maka dibayar
pada hari kerja sebelum tanggal30.
15