Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 22

RELAKSASI IURAN BP JAMSOSTEK TAK MENGURANGI MANFAAT KEPESERTAAN

              JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) memastikan
              relaksasi iuran jaminan sosial yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun
              2020  tentang  penyesuaian  iuran  program  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  selama  bencana
              nonalam penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), tidak mengurangi manfaat yang didapat
              oleh para pesertanya.

              Direktur Kepesertaan BP Jamsostek E Ilyas Lubis menegaskan, meski ada relaksasi iuran, tidak
              ada penurunan manfaat yang diterima oleh peserta. Pasalnya menurut dia, tujuan dari kebijakan
              ini adalah mengedepankan perlindungan hak-hak jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta,
              meringankan  beban  pemberi  kerja  dan  peserta  serta  menjaga  kesinambungan  program
              perlindungan, mendukung upaya pemulihan perekonomian dan kelangsungan usaha.

              "Relaksasi  iuran  ini  tidak  mengubah  manfaat  yang  diperoleh  peserta  program  Jaminan
              Kecelakaan Kerja OKK) dan Jaminan Kematian QKM) sesuai peraturan pemerintah yang
              diterbitkan, jadi tidak ada yang berkurang dalam segi manfaat," kata Ilyas dalam  Sosialisasi
              Relaksasi Iuran Program Jamsostek yang digelar secara dar-ing, Kamis (24/9).

              BP Jamsostek, tegas dia, justru mendorong para pemberi keija yang belum mendaftarkan tenaga
              kerjanya  untuk  memanfaatkan  momentum  relaksasi  iuran  ini,  karena  iuran  yang  sangat
              terjangkau.  "Kami  berharap  relaksasi  iuran  juga  dapat  mendorong  peningkatan  jumlah
              kepesertaan serta ketertiban peserta dalam membayar iuran, karena dengan iuran yang menjadi
              sangat murah dan manfaat yang didapatkan sangat lengkap," kata Ilyas.

              Dalam  paparannya  Ilyas  menjelaskan,  terdapat  empat  jenis  relaksasi  yang  diberikan  selama
              selama  enam  bulan,  mulai  dari  iuran  bulan  Agustus  2020  hingga  Januari  2021.  Pertama
              keringanan iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja OKK) dan Jaminan Kematian G KM) sebesar
              99%, atau dengan kata lain perusahaan hanya perlu membayar 1% selama masa relaksasi.
              Keringanan ini diberikan secara langsung kepada pemberi kerja dan peserta Bukan Penerima
              Upah (BPU) tanpa perlu melakukan pengajuan selama telah memenuhi persyaratan, yaitu bagi
              peserta  eksisting  telah  melunasi  iuran  hingga  bulan  Juli  2020  dan  bagi  peserta  baru  cukup
              membayar iuran penuh untuk dua bulan pertama.
              "Sedangkan bagi peserta jasa konstruksi yang existing cukup membayar 1% dari sisa tagihan,
              dan bagi peserta baru membayar iuran penuh termin pertama dan untuk termin selanjutnya

              cukup membayar 1%," ujar dia.

              Relaksasi kedua adalah penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99%. Pada
              kebijakan ini peserta cukup membayar iuran JP sebesar 1% selama periode relaksasi, namun
              sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat tanggal 15 Mei 2021
              dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April 2022.

              Guna  mendapatkan  manfaat  ini,  peserta  juga  harus  melunasi  iuran  bulan  Juli  2020  serta
              melakukan  pengajuan  ke  BP  Jamsostek.  Untuk  perusahaan  besar  dan  menengah  dalam
              pengajuannya wajib melampirkan data penurunan omset penjualan atau pendapatan per bulan
              lebih dari 30% sejak bulan Februari 2020, sedangkan untuk perusahaan kecil dan mikro cukup
              memberikan surat pemberitahuan dan akan langsung disetujui oleh BP Jamsostek.

              Kebijakan yang ketiga adalah relaksasi pengenaan denda keterlambatan pembayaran iuran dari
              2%  menjadi  0,5%,  serta  menghapus  denda  atas  penundaan  iuran  Jaminan  Pensiun  sampai
              jangka waktu pembayaran cicilan berakhir pada tanggal 15 April 2022. Serta yang terakhir adalah
              perpanjangan  jangka  waktu  pembayaran  iuran  dari  tanggal  15  menjadi  tanggal  30  bulan

                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27