Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 25
KADIN: PENGANGGURAN BERTAMBAH 5 JUTA ORANG
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi jumlah pengangguran
bertambah 4-5 juta orang, seiring terjadinya resesi akibat pandemi Covid-19.
Itu sebabnya, Kadin mendesak pemerintah dan DPR segera mengesahkan Undang-Undang (UU)
Cipta Kerja guna mencegah meledaknya angka pengangguran.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani
sudah memproyeksikan ekonomi 2020 turun 0,6-1,7%, turun lebih dalam dari perkiraan
sebelumnya sebesar 0,2-1,1%. Kuartal III-2020, ekonomi masih turun 1,1-2,9%.
"Tekanan terhadap tenaga kerja sangat-sangat besar. Langkah-langkah ke depan terutama
dalam menciptakan lapangan kerja atau paling tidak mempertahankan tenaga kerja menjadi hal
yang sangat penting ke depan," kata Rosan dalam webinar Ikatan Alumni (Iluni) UI, Kamis
(24/9).
Untuk mengatasi pengangguran tersebut, lanjut dia, pemerintah harus mampu mengambil
peluang masuknya investasi di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, perusahaan-peru-sahaan dari
Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang berencana pindah dari Tiongkok. Karena itu, pemerintah
perlu segera mengesahkan omnibus law Cipta Kerja supaya Indonesia mampu bersaing dengan
negara-negara tetangga.
"Jangan sampai seperti dahulu lagi, investasi masuk ke negara-negara lain, seperti Vietnam dan
Thailand. Karena itu, kita mulai dari sekarang membahas Undang-Undang Cipta Kerja. Kita
bersiap dari sekarang, sehingga ketika nanti Covid-19 berakhir, kita siap bersaing dengan negara
tetangga," ucap Rosan.
Menurut Rosan, UU Cipta Kerja nantinya akan mempersingkat proses investasi. Dia
mencontohkan, apabila pelaku usaha mengusulkan izin mendirikan bangunan (IMB) di suatu
daerah, dalam 30 hari mereka akan mengetahui apakah mereka diizinkan atau tidak. Dengan
demikian, pelaku usaha tidak mesti menunggu berlarut-larut Dia menambahkan, UU Cipta Kerja
juga akan meningkatkan nilai penanaman modal asing (PMA) terhadap produk domestik bruto
(PDB) Indonesia yang saat ini jauh lebih rendah dibandingkan negara lain. PMA terhadap PDB
Vietnam, misalnya, mencapai 6,32, Malaysia 2,39, dan Indonesia hanya sebesar 1,81.
"Reformasi struktural yang kita lakukan sekarang melalui omnibus law sudah dilakukan negara
tetangga kita sejak lama. Malaysia sudah sejak 2010, Vietnam sejak 2010 juga, dan Thailand
sejak 2015," kata Rosan.
Menurut dia, dengan UU Cipta
Kerja, indonesia juga akan menjadi negara yang lebih terbuka terhadap investasi. Nantinya,
hanya ada enam bidang usaha yang tertutup dari penanaman modal. Keenam bidang usaha
tersebut ialah yang berkaitan dengan perjudian, narkotika golongan I, industri pembuatan
senjata kimia, industri pembuatan bahan perusak lapisan ozon, penangkapan hewan dilindungi,
dan pengambilan karang dari alam.
Menurut Rosan, pemerintah telah melakukan pembahasan UU Cipta Kerja dengan pengusaha,
DPR, dan enam serikat buruh yang memiliki 3,4 juta orang anggota. Sebanyak dua dari serikat
sempat walk out dari pembicaraan. Namun, secara keseluruhan, mereka telah memberi masukan
kepada DPR "Memang akan ada dinamika, tapi dengan kita mendengarkan semua pemangku
kepentingan, pasti hasil yang dikeluarkan adalah yang terbaik bagi kita semua," ucap dia.
Sementara itu,Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) EdySuyanto menilai,
ancaman resesi ekonomi Indonesia merupakan kondisi yang tidak bisa terelakkan dan berlaku
24