Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 29

Ringkasan

              Ketua  Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  RI  Su-pratman  Andi  Agtas  mengungkapkan,  progres
              pembahasan omnibus law Rancangan Un-dang-Undang (RUU) Cipta Kerja hingga saat ini sudah
              mencapai 10 klaster dari total 11 klaster yang ada dalam RUU tersebut. Sementara 95% pasal-
              pasal di ke-10 klaster itu telah berhasil disepakati di tingkat panitia kerja (panja).

              "Alhamdulillah  dari  pasal-pasal  di  10  klaster,  sudah  95%  disepakati  di  tingkat  panitia  kerja
              (panja). Ada beberapa materi di beberapa sektor yang masih pending sampai hari ini, akan kami
              selesaikan. Mudah-mudahan besok kami masuk ke klaster yang terakhir yakni Bab 4 tentang
              Ketenagakerjaan," tutur Supratman dalam diskusi ILUNI UI, Kamis (24/9).



              PANJA SEPAKATI 95% PASAL DI 10 KLASTER RUU CIPTA KERJA
              JAKARTA  -  Ketua  Badan  Legislasi  (Balcg)  DPR  RI  Su-pratman  Andi  Agtas  mengungkapkan,
              progres pembahasan omnibus law Rancangan Un-dang-Undang (RUU) Cipta Kerja hingga saat
              ini sudah mencapai 10 klaster dari total 11 klaster yang ada dalam RUU tersebut. Sementara
              95% pasal-pasal di ke-10 klaster itu telah berhasil disepakati di tingkat panitia kerja (panja).

              "Alhamdulillah  dari  pasal-pasal  di  10  klaster,  sudah  95%  disepakati  di  tingkat  panitia  kerja
              (panja). Ada beberapa materi di beberapa sektor yang masih pending sampai hari ini, akan kami
              selesaikan. Mudah-mudahan besok kami masuk ke klaster yang terakhir yakni Bab 4 tentang
              Ketenagakerjaan," tutur Supratman dalam diskusi ILUNI UI, Kamis (24/9).

              Menurut dia, RUU Cipta Keija dapat melakukan harmonisasi dan sinkronisasi terhadap semua
              rancangan peraturan di Indonesia. "Saya melihat, ternyata metode omnibus law, satu-satunya
              cara  kita  untuk  melakukan  harmonisasi  dan  sinkronisasi  semua  rancangan  peraturan  yang
              selama ini kita tahu banyak yang tumpang tindih. Karena semua ego sektoral yang bermain,"
              ujar dia.

              Secara  terpisah,  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengatakan,
              omnibus  law  merupakan  solusi  untuk  melakukan  penyederhanaan  regulasi  yang  selama  ini
              berbelit dan dikeluhkan investor. "Omnibus law akan mengatur isu-isu fundamental yang kritis
              dalam lingkungan bisnis dalam persaingan di Indonesia," jelas dia dalam acara Special Economic
              Zones (SEZs): Indonesia New World Economic Paradigm di Jakarta, Kamis (24/9).

              Dia menilai, penyederhanaan regulasi dapat menarik lebih banyak investor ke dalam negeri,
              sehingga  akan  memberikan  efek  berganda  pada  penciptaan  lapangan  pekerjaan  dan
              mempercepat  pemulihan  ekonomi.  Selain  itu,  omnibus  law  juga  merupakan  bagian  dari
              transformasi ekonomi untuk mencapai visi Indonesia 2045.

              Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
              Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, pemerintah akan terus membenahi iklim
              investasi di Indonesia yang selama ini menjadi persoalan utama yaitu melalui Omnibus Law Cipta
              Kerja.

              Wahyu mengatakan, pemerintah akan konsisten memperbaiki birokrasi agar lebih baik dengan
              penyederhanaan  izin  dan  regulasi.  "Menurut  saya  ini  selalu  menjadi  bidang  yang  ingin
              disederhanakan oleh Presiden Jokowi dalam birokrasi," ujar dia.

              Selain itu, kemudahan perizinan pun saat ini dapat diajukan melalui online single submission
              (OSS) sehingga mengurangi jumlah pertemuan antara sektor swasta dan pejabat pemerintah.
              "Ini cara kami untuk dapat mengurangi jumlah pertemuan antara sektor swasta dan pejabat
              pemerintah kami. Melalui OSS sebenarnya adalah jawaban dari birokrasi," kata dia.

                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34