Page 223 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 223

Kamis, 24 September 2020 - 12:19  Dalam paparannya Ilyas menjelaskan terdapat empat jenis
              relaksasi yang diberikan selama selama enam bulan, mulai dari iuran bulan Agustus 2020 hingga
              Januari  2021.  Pertama  keringanan  iuran  program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  &
              Jaminan Kematian (JKM) sebesar  99 persen, atau dengan kata lain perusahaan hanya perlu
              membayar satu persen selama masa relaksasi. Keringanan ini diberikan secara langsung kepada
              pemberi  kerja  dan  peserta  Bukan  Penerima  Upah  (BPU)  tanpa  perlu  melakukan  pengajuan
              selama telah memenuhi persyaratan, yaitu bagi peserta eksisting telah melunasi iuran hingga
              bulan Juli 2020 dan bagi peserta baru cukup membayar iuran penuh untuk dua bulan pertama.
              Sedangkan bagi peserta jasa konstruksi yang eksisting cukup membayar satu persen dari sisa
              tagihan  dan  bagi  peserta  baru  membayar  iuran  penuh  termin  pertama  dan  untuk  termin
              selanjutnya cukup membayar satu persen.

              Relaksasi kedua adalah penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99 persen.
              Pada  kebijakan  ini  peserta  cukup  membayar  iuran  JP  sebesar  satu  persen  selama  periode
              relaksasi, namun sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat tanggal
              15 Mei 2021 dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April 2022. Guna mendapatkan manfaat
              ini,  peserta  juga  harus  melunasi  iuran  bulan  Juli  2020  serta  melakukan  pengajuan  ke
              BPJAMSOSTEK. Untuk perusahaan besar dan menengah dalam pengajuannya wajib melampirkan
              data penurunan omset penjualan atau pendapatan per bulan lebih dari 30 persen sejak bulan
              Februari  2020  ,  sedangkan  untuk  perusahaan  kecil  dan  mikro  cukup  memberikan  surat
              pemberitahuan dan akan langsung disetujui oleh BPJAMSOSTEK.

              Kamis, 24 September 2020 - 06:11    Kebijakan yang ketiga adalah relaksasi pengenaan denda
              keterlambatan pembayaran iuran dari dua persen menjadi 0,5 persen, serta menghapus denda
              atas penundaan iuran Jaminan Pensiun sampai jangka waktu pembayaran cicilan berakhir pada
              tanggal 15 April 2022. Serta yang terakhir adalah perpanjangan jangka waktu pembayaran iuran
              dari tanggal 15 menjadi tanggal 30 bulan berikutnya, namun jika tanggal 30 jatuh pada hari libur
              maka dibayar pada hari kerja sebelum tanggal 30.

              Meski  iurannya  turun,  namun  Ilyas  meyakinkan  bahwa  tidak  ada  penurunan  manfaat  yang
              diterima oleh peserta, karena tujuan dari kebijakan ini adalah mengedepankan perlindungan
              hak-hak jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta, meringankan beban pemberi kerja dan
              peserta  serta  menjaga  kesinambungan  program  perlindungan,  mendukung  upaya  pemulihan
              perekonomian dan kelangsungan usaha.

              BPJAMSOSTEK justru mendorong para pemberi kerja yang belum mendaftarkan tenaga kerjanya
              untuk memanfaatkan momentum relaksasi iuran ini, karena iuran yang sangat terjangkau.

              "Kami berharap relaksasi iuran juga dapat mendorong peningkatan jumlah kepesertaan serta
              ketertiban peserta dalam membayar iuran, karena dengan iuran yang menjadi sangat murah dan
              manfaat yang didapatkan sangat lengkap", cetus Ilyas.

              Sementara  itu  dalam  sambutannya,  Ketua  Komite  Jaminan  Sosial  DPN  APINDO  Soeprayitno
              menekankan agar dalam pelaksanaan kebijakan ini BPJAMSOSTEK memberikan tata cara yang
              mudah bagi pemberi kerja demi mengedepankan kepuasan peserta sehingga manfaatnya bisa
              langsung dirasakan untuk meringankan tekanan cashflow perusahaan yang selama ini tertekan
              akibat pandemi COVID-19.

              Plt.  Dirjen  PHI  &  Jamsos  Kemnaker  RI  Haiyani  Rumondang  Haiyani  dalam  pidatonya
              mengimbau  kepada  para  pemberi  kerja  untuk  memanfaatkan  relaksasi  iuran  ini  dengan
              melaporkan data yang sebenarnya kepada BPJAMSOSTEK. Selain itu bagi yang belum menjadi
              peserta untuk segera mendaftarkan seluruh pekerjanya sehingga terlindungi dari segala risiko
              kecelakaan kerja dan sosial ekonomi. (dni/mdo).



                                                           222
   218   219   220   221   222   223   224