Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 53

Ringkasan

              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa  omnibus law
              merupakan  solusi  untuk  melakukan  penyederhanaan  regulasi  yang  selama  ini  berbelit  yang
              dikeluhkan investor.



              AIRLANGGA: OMNIBUSLAW SOLUSI SEDERHANAKAN REGULASI

              JAKARTA,  - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa
              omnibus  law    merupakan  solusi  untuk  melakukan  penyederhanaan  regulasi  yang  selama  ini
              berbelit yang dikeluhkan investor.

              "Omnibus law  akan mengatur isu-isu fundamental yang kritis dalam lingkungan bisnis dalam
              persaingan di Indonesia,"jelasnya dalam dalam acara Special Economic Zones (SEZs): Indonesia
              New World Economic Paradigm di Jakarta, Kamis (24/9).

              Penyederhanaan  regulasi,  dinilainya  dapat  menarik  lebih  banyak  investor  ke  dalam  negeri
              sehingga  akan  memberikan  efek  berganda  pada  penciptaan  lapangan  pekerjaan  dan
              mempercepat pemulihan ekonomi.

              Selain itu,  Omnibus law  merupakan bagian dari transformasi ekonomi untuk mencapai visi
              Indonesia 2045.

              Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
              Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan bahwa pemerintah akan terus membenahi
              iklim investasi di Indonesia yang selama ini menjadi persoalan utama yaitu melalui dibentuknya
              Omnibus Law  Cipta Kerja.

              Oleh karena itu, pemerintah akan konsisten untuk memperbaiki birokrasi agar lebih baik dengan
              penyederhanaan izin dan regulasi.
              "Menurut saya ini selalu menjadi bidang yang ingin disederhanakan oleh Presiden Jokowi dalam
              birokrasi," ujarnya.

              Selain itu kemudahan perizinan pun saat ini dapat diajukan melalui online OSS (  online single
              submission    )sehingga  mengurangi  jumlah  pertemuan  antara  sektor  swasta  dan  pejabat
              pemerintah.

              "Ini cara kami untuk dapat mengurangi jumlah pertemuan antara sektor swasta dan pejabat
              pemerintah kami. Melalui OSS sebenarnya adalah jawaban dari birokrasi," katanya.

              Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa pembahasan
              Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja sudah mencapai 95% dengan pembahasan 10 kluster
              dari 11 kluster yang ada dalam RUU.

              "Alhamdulillah dari 10 pasal, udah 95% disepakati di tingkat panitia kerja (panja). Ada beberapa
              materi-materi  pending  di  beberapa  sektor  yang  masih  dan  sampai  hari  ini  akan  kita
              selesaikan,"tutur Supratman Andi Agtas dalam diskusi Iluni UI, Kamis (24/9).
              Ia mengatakan bahwa, akan terus melakukan pembahasan RUU Cipta kerja hingga 11 cluster
              selesai dibahas dan disepakati. Bahkan setelah seluruh pasal di 10 klaster tersebut disepakati
              semua  pihak,  barulah  besoknya  klaster  terakhir  yaitu  Klaster  Ketenagakerjaan  bisa  kembali
              dibahas.




                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58