Page 362 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 362
Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Anis Byarwati mengatakan jumlah
pengangguran yang meningkat harus ditanggapi pemerintah dengan adanya program-program
penciptaan lapangan kerja.
PENGANGGURAN MENINGKAT, PEMERINTAH HARUS TINGKATKAN PROGRAM
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran per Agustus 2020 meningkat 2,67
juta orang sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR
RI Fraksi PKS Anis Byarwati mengatakan jumlah pengangguran yang meningkat harus ditanggapi
pemerintah dengan adanya program-program penciptaan lapangan kerja.
"Terkait jumlah pengangguran yang meningkat, pemerintah harus meningkatkan efektivitas
program-program penciptaan lapangan kerja," ujar Anis, ketika dihubungi Tribunnews.com,
Jumat (6/11/2020).
Anis merasa peningkatan efektivitas program penciptaan kerja terbilang penting di tengah
pandemi Covid-19 seperti saat ini. Apalagi, kata dia, pandemi memperburuk keadaan dengan
semakin banyaknya kasus PHK hingga tidak berkutiknya sektor usaha mikro dan kecil.
"Sepanjang Agustus 2020 saja jumlah pengangguran di Indonesia naik menjadi 7,05 juta orang.
Angka ini bisa makin bertambah dengan adanya kasus-kasus PHK dan pekerja dirumahkan, atau
matinya sektor usaha kecil akibat pandemi Covid-19," jelas Anis.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran per
Agustus 2020 meningkat 2,67 juta orang sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
"Angka pengangguran terhadap struktur ketenagakerjaan Indonesia saat ini sebanyak 9,77 juta
orang," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan virtual, Kamis (5/11/2020).
Dia menerangkan jumlah orang yang bekerja di masa pandemi ini mengalami penurunan 0,31
juta orang, pekerja penuh turun 9,46 orang.
"Sehingga jumlah pekerja Indonesia sekarang 128,45 juta orang. Sedangkan pekerja paruh
waktu naik 4,32 juta orang dan setengah penganggur juga meningkat 4,83 juta orang," tuturnya.
BPS mencatat tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menurut jenis kelamin pada periode
2019-2020 mengalami peningkatan untuk TPAK perempuan sebesar 1,32 persen.
Sedangkan TPAK laki-laki mengalami penurunan 0,84 persen.
"Artinya di tengah pandemi Covid-19 ini, perempuan yang tadinya tidak bekerja dan tidak masuk
angkatan kerja, sekarang justru sebaliknya," ungkap Kecuk, sapaannya.
Adapun struktur lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja di sektor pertanian (29,76
persen), perdagangan, (19,23 persen), industri pengolahan (13,61 persen) serta akomodasi dan
makanan minuman (6,65 persen).
361