Page 404 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 404

peningkatan  persentase  terbesar  adalah  sektor  pertanian,  kehutanan,  dan  perikanan  yaitu
              2,23%. Sektor lain yang mengalami peningkatan adalah perdagangan besar dan eceran yaitu
              0,46%,  jasa  lainnya  0,05%,  jasa  kesehatan  dan  kegiatan  sosial  0,02%,  serta  informasi  dan
              komunikasi 0,01%.

              Sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor industri pengolahan yaitu 1,3%, diikuti
              oleh  sektor  konstruksi  0,46%  dan  jasa  pendidikan  yaitu  0,29%.  "Dalam  setahun  terakhir,
              persentase pekerja setengah penganggur dan persentase pekerja paruh waktu naik masing-
              masing sebesar 3,77% dan 3,42%," ucap dia.


              Pekerja Informal Naik Sedangkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020, kata Suhariyanto,
              sebanyak 138,22 juta orang, naik 2,36 juta orang dibanding Agustus 2019. Sementara penduduk
              yang bekerja pada kegiatan informal adalah sebanyak 77,68 juta orang (60,47%), naik 4,59%
              poin dibanding Agustus 2019.

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengatakan,  pemerintah  akan
              mengimplementasikan  Undang  Undang  Cipta  Kerja  (UU  Ciptaker)  untuk  mengatasi  tingkat
              pengangguran terbuka (TPT) yang melonjak. Karena, regulasi yang terdiri atas 15 bab dan 186
              pasal itu berisi tentang upaya percepatan penciptaan lapangan kerja termasuk mempermudah
              persyaratan pendirian usaha dan faktor pendukung investasi lainya.

              "Satu  yang  didorong  dalam  UU  Ciptaker  adalah  agar  mereka  (pengangguran)  dipermudah
              bekerja dan untuk masuk ke sektor usaha juga disimplifikasi," ujar Airlangga dalam konferensi
              pers secara virtual pada Kamis (5/11).

              Airlangga  menuturkan  jumlah  pengangguran  dan  pekerja  sektor  informal  yang  masih  tinggi
              adalah hal yang positif. Pemerintah juga melakukan intervensi kebijakan untuk melalui program
              Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Melalui program ini memerintah mengalokasikan anggaran
              Rp 695 triliun juga memberikan stimulus baik untuk dunia usaha maupun tenaga kerja.

              Sedangkan  Sekretaris  Jenderal  Organisasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (OPSI)  Timboel  Siregar
              berpendapat, pemerintah bisa mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah
              (UMKM).  Kehadiran  UU  Cipta  Kerja  diharapkan  mampu  untuk  mendongkrak  jumlah
              wirausahawan  di  Indonesia  yang  saat  ini  rasionya  masih  berada  di  3%  dari  total  jumlah
              penduduk. Padahal, rasio wirausahawan di negara lain seperti Malaysia sudah mendekati 5%
              dan Thailand sudah mencapai 8%.

              "Dari  tingkat  pengangguran  yang  ada  sebenarnya  bisa  saja  diajak  oleh  pemerintah  menjadi
              kewirausahaan di tingkat mikro maupun kecil yang harus didukung dengan akses pembiayaan,
              pasar dan pelatihan," ucap Timboel ketika dihubungi pada Kamis (5/11).

              Editor : Nasori (nasori@investor.co.id).












                                                           403
   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409