Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 70

Ringkasan

              Ketua Harian Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Muhammad Rusdi menyebut adanya
              Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) dengan Nomor M/11/HK.04/2020 tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
              19) dengan keputusan untuk tidak menaikan angka upah pendapatan minimum guna mencegah
              kolapsnya  para  perusahaan  ditengah  krisis  ekonomi  akibat  wabah  pandemi  virus  Covid-19,
              merupakan hal yang keliru. Untuk itu Ia meminta kepada pemerintah, untuk segera mencabut
              Surat Edaran tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 di Masa Pandemi Covid-19 yang
              dinilai  tidak  mendasar  akan  hak  konstitusional,  dalam  kesejahteraan  kaum  buruh  serta
              masyarakat dengan penghasilan yang sangat minim.



              KENAIKAN UMP 2021 DAPAT GERAKKAN RODA PEREKONOMIAN

              Ketua Harian Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Muhammad Rusdi menyebut adanya
              Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) dengan Nomor M/11/HK.04/2020 tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
              19) dengan keputusan untuk tidak menaikan angka upah pendapatan minimum guna mencegah
              kolapsnya  para  perusahaan  ditengah  krisis  ekonomi  akibat  wabah  pandemi  virus  Covid-19,
              merupakan  hal  yang  keliru.  "Kita  ingin  meluruskan  kebijakan  yang  keliru  dari Menaker  yang
              katanya kebijakan untuk tidak menaikan upah dalam rangka untuk menjaga iklim investasi, iklim
              usaha agar perusahaan tetep eksis, ini keliru," kata Muhammad Rusdi kepada RRI.co.id, usai
              mengikuti aksi penyampaian pendapat di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta
              (10/11/2020).

              Sebab menurut Rusdi, jika adanya kenaikan upah minimum ditengah pandemi Covid-19 yang tak
              kunjung usai ini, maka dapat membantu roda perekonomian masyarakat dengan penyerapan
              ekonomi melalui perbelanjaan masyarakat sehingga dunia industri pun tetap dapat berjalan dan
              berproduksi.
              "Ketika ekonomi sedang jatuh maka salah satu cara efektif untuk menaikan daya beli masyarakat
              dan buruh adalah menaikan upah minimum. Agar ekonomi naik, kemudian buruh-buruh dan
              masyarakat  punya  kemampuan  untuk  bisa  membeli  berbagai  produk,  bisa  menyerap  usaha
              bidang industri dan juga UKM," ujar Rusdi kembali Dijelaskan Rusdi, bahwa meski adanya krisis
              ekonomi dengan tetap menaikan upah minimum itu telah terbukti disaat masa krisis moneter
              yang pernah melanda Indonesia diera tahun 1998 silam.

              "Kalo kita melihat treckrecord catatan kenaikan upah dari krisis moneter tahun 1996 hingga
              tahun 2000, itu ada kenaikan diatas 10persen. Pasca 1998 kenaikan 13 persen, ada kenaikan
              upah 16 persen, kemudian juga 30 persen," ungkap Rusdi.

              "Upah dibatasi membuat daya beli berkurang, ekonomi jatuh. Belajar dari pengalaman sejarah
              bangsa ini pada saat krisis moneter," tambahnya lagi.
              Untuk  itu  Ia  meminta  kepada  pemerintah,  untuk  segera  mencabut  Surat  Edaran  tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 di Masa Pandemi Covid-19 yang dinilai tidak mendasar
              akan hak konstitusional, dalam kesejahteraan kaum buruh serta masyarakat dengan penghasilan
              yang sangat minim.
              "Kita  berharap  pak  Jokowi  dan  Menaker  segera  mencabut  kebijakan  yang  keliru  dan  salah.
              Kebijakan  ini  tidak  mempunyai  dasar,  dasar  konstitusi  dan  juga  tidak  berpihak  pada  kaum
              buruh," pungkasnya.


                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75