Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 103

Diberitakan  Tribunnews.com  sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah
              mengingatkan kalangan pengusaha untuk segera membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) .
              THR diberikan kepada pekerja atau buruh selambat-lambatnya H-7 perayaan Idul Fitri 1442 H.

              Lantas  bagaimana  jika  pekerja  atau  buruh  mengundurkan  diri  sebelum  lebaran?  Terkait  hal
              tersebut,  pihak  Kemnaker  menjawabnya  melalui  postingan  di  akun  Instagram  resminya,
              @kemnaker.

              "Kalau  Resign  Sebelum  Hari  Raya  Keagamaan  Dapat  THR  Gak  Ya?"  tulis  @kemnaker  pada
              keterangan postingannya.

              Menurutnya,  bagi  pekerja/buruh  yang  hubungan  kerjanya  berdasarkan  PKWTT  (tetap)  dan
              terjadi PHK oleh pengusaha terhitung sejak 30 hari sebelum Hari Raya Keagamaan, maka berhak
              mendapatkan THR.
              Sementara itu, pekerja yang resign atau pengunduran diri bukan termasuk PHK yang dilakukan
              oleh pengusaha.

              Melainkan oleh pekerja atau buruh itu sendiri.

              Jadi berdasarkan ketentuan tersebut, maka pekerja atau buruh tidak berhak mendapatkan THR.

              Dasar hukum penjelasan itu yakni Pasal 7 atat (2) Permenaker No. 6 Tahun 2016 tentang THR
              Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              THR diberikan H-7 perayaan Idul Fitri 1442 Seperti yang telah disinggung, Menaker Ida Fauziyah
              kembali mengingatkan kalangan pengusaha untuk segera membayarkan Tunjangan Hari Raya
              (THR) kepada pekerja atau buruh selambat-lambatnya H-7 perayaan Idul Fitri 1442 H.

              Menurutnya, pembayaran THR akan mendorong daya beli masyarakat khususnya pekerja dan
              buruh, sehingga akan berdampak positif terhadap perekonomian.

              "Peningkatan konsumsi akan berimbas pada meningkatnya perputaran ekonomi yang semakin
              cepat," kata Ida saat menjadi narasumber di FMB 9, Senin (26/4/2021).

              Hal  itu  menjadi  alasan  pemerintah  pada  tahun  ini  berkomitmen  bahwa  THR  2021  harus
              dibayarkan secara penuh dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

              Di awal tahun 2021, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif kepada pengusaha, untuk
              memulihkan pergerakan ekonomi dengan membayarkan THR kepada pekerja/buruh.

              Ida  menegaskan,  Pemerintah  sangat  serius  dalam  pembayaran  THR  tahun  2021,  karena  ini
              merupakan salah satu instrumen agar dapat cepat memulihkan perekonomian Indonesia.
              Hal ini dibuktikan dengan dengan digalakkannya pembentukan Posko THR.

              Kemudian dilibatkannya Serikat Pekerja (SP)/Serikat Buruh (SB) dan Pengusaha yang tergabung
              dalam Dewan Pengupahan Nasional sebagai tim pemantau Posko THR.

              "Dilibatkannya  SP/SB  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan  Pengupahan  Nasional
              bertujuan  agar  pelaksanaan  pembayaran  THR  tahun  2021  dapat  transparan  dan  terlaksana
              dengan baik," ujar Menaker.

              Kepada para pengusaha yang telat membayar THR dan melewati tenggat H-1 Lebaran, akan ada
              sanksi lima persen dari besaran THR yang harus dibayarkan kepada pekerja.



                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108