Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 172
MENAKER: RAYAKAN MAY DAY BOLEH, TAPI INGAT PROTOKOL KESEHATAN
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah, mempersilakan para pekerja atau
buruh merayakan May Day atau Hari Buruh Internasional. Namun menaker memberikan catatan.
Perayaan tersebut harus tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Saya ingatkan teman-teman pekerja yang nanti merayakan May Day agar tetap mengikuti
protokol Kesehatan," kata Menaker Ida di Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Menaker Ida tidak menginginkan para pekerja mengabaikan prokes sehingga menimbulkan
klaster baru. Baginya, merebaknya kasus COVID-19 yang sedang melanda di India harus menjadi
pelajaran berharga. "Kita harus banyak belajar dari India yang melonggarkan prokes yang
mengakibatkan klaster baru yang lebih dahsyat. Ini jangan sampai menimpa kita," ucapnya.
Dia mengatakan, pada May Day 2021 ini, Kementerian Ketenagakerjaan juga ikut merayakan
dengan menyelenggarakan vaksinasi bagi pengurus konfederasi dan sejumlah kegiatan sosial
lainnya.
"Kami juga akan menyelenggarakan May Day bersama-sama dengan serikat pekerja atau serikat
buruh dan Apindo sebagai unsur pengusaha. Berbagai kegiatan sosial akan kami selenggarakan
sebagai bentuk kepedulian kami," tekannya.
Untuk itu, dia berharap, May Day dapat menjadi momentum penguatan kebersamaan dan
persaudaraan, menjadi alat pemersatu bangsa, dan meningkatkan ketahanan sosial untuk
melawan Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan,
buruh akan menggelar peringatan hari buruh Internasional atau May Day 2021 di tengah
pandemi Covid-19. Tercatat, lebih dari 50 ribu buruh siap bergabung melalui aksi unjuk rasa
serentak May Day pada 1 Mei mendatang di 24 provinsi.
"Khusus untuk KSPI, aksi unjuk rasa (May Day) ini akan diikuti 50 ribuan buruh . Yang sudah
tercatat dilakukan pendataan itu lebih dari 50 ribu buruh di 24 provinsi. Tersebar di 200
kabupaten dan kota," ungkap dia dalam Konferensi Pers terkait aksi May Day 2021, Selasa
(27/4/2021).
Bos KSPI ini mengungkapkan, 50 ribu lebih buruh tersebut berasal dari 3.000 pabrik yang
tersebar di 24 provinsi. Kendati demikian, dia tidak merinci daftar yang ke 3.000 perusahaan
dimaksudkan tersebut.
Direncanakan untuk aksi unjuk rasa tingkat nasional dalam peringatan May Day akan dipusatkan
di Ibu kota Jakarta melalui perwakilan buruh. Yakni dengan dua lokasi utama di Istana Negara
dan Gedung Mahkamah Konstitusi.
"Sementara, bagi buruh yang tidak bisa ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau Istana maka dia akan
berunjuk rasa di depan Pintu Gerbang Monumen Nasional (Monas) atau sekitaran Patung Kuda,"
tambahnya.
Sedangkan di tingkat daerah, aksi unjuk rasa dilakukan secara serentak dengan diikuti 50 ribu
buruh lebih di 24 provinsi. Di mana untuk tingkat kabupaten/kota, massa buruh akan melakukan
unjuk rasa di kantor bupati/walikota. Sementara di tingkat provinsi, akan datang ke kantor
gubernur.
"Jadi, Banyak teman-teman elemen ( buruh ) datang ke Istana, DPR RI, maupun kantor dan
juga gedung pemerintahan di kantor bupati, kantor gubernur, dan DPRD tingkat 1 maupun dua,"
terangnya.
171