Page 253 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 253

Situasi genting ini sudah terjadi sejak 2020, saat virus Covid-19 mulai merajalela di muka bumi.
              Ketika bisnis pengusaha seret, pekerja yang terkena dampaknya.
              Tahun lalu saja, THR boleh dicicil. Bagaimana dengan tahun 2021? Apakah sama saja atau sudah
              dilarang? Lalu kalau benar THR bisa dicicil, pekerja kudu piye? Menengok kebijakan THR pada
              2020,  ketika  pandemi  mengganas,  pembayaran  THR  tahun  lalu  bisa  dicicil  dan  ditunda.
              Sementara untuk tahun ini, THR tidak boleh dicicil. Tegas disampaikan Menteri Ketenagakerjaan,
              Ida Fauziyah.

              "Diperlukan komitmen para pengusaha untuk membayar THR secara penuh dan tepat waktu
              kepada para pekerja atau buruh," katanya, seperti dikutip dari Instagram Kemnaker.

              Secara  penuh  jika  merujuk  pada  kebijakan  THR  2021,  yakni  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021, adalah dibayar 1 bulan gaji untuk pekerja dengan masa kerja setahun atau
              lebih.

              Untuk masa kerja kurang dari 1 tahun, besaran THR sesuai perhitungan masa kerja dibagi 12
              bulan, lalu dikali 1 bulan gaji. Sedangkan tepat waktu artinya THR wajib dibayar perusahaan
              paling lama 7 hari sebelum Lebaran.

              Namun ada keringanan. Dalam SE No. 6/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari
              Raya  Keagamaan  Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di  Perusahaan,  pembayaran  THR  dapat
              ditunda. Tetapi dengan syarat: Faktanya? Itu aturan hanya di atas kertas. Buktinya masih banyak
              pekerja atau buruh mengeluh THR-nya dibayar dicicil. Sudah terjadi sejak tahun lalu, bahkan
              jauh sebelum ada corona.

              Pemilik  akun  @the.ubans.channel  mengajukan  pertanyaan  di  kolom  komentar  instagram
              Kemnaker, "kalau thr dicicil 4 kali apakah bisa? Di perusahaan saya sudah dari tahun kemarin
              dicicil 4 kali." Akun @adelidyaputri lebih parah. "min, perusahaan gue kerja masih dicicil. Telat
              sih gak, cuma nyicilnya ampe 4 kali dan itu dibayarnya terserah perusahaan ada duitnya kapan."
              Komentar tersebut langsung ditimpali akun @nuruel_kenzo10, "mending 4x, lah gw 8x." Lain
              lagi dengan pemilik akun @caprikonrasman. "THR suka-suka perusahaan mau kasih berapa. Ini
              sudah 3 tahun berturut-turut." Mungkin dari kamu ada yang bernasib sama dengan mereka. Dan
              cemas melanda, tahun ini akan sama dengan sebelumnya.

              Alibi  perusahaan,  mending  mana,  dibayar  tapi  dicicil  atau  sama  sekali  THR  gak  dibayar?
              Walaupun pilihannya pahit, pasti orang lebih milih dicicil.

              Sementara biaya hidup gak bisa dicicil. Terlebih kebutuhan Lebaran super duper banyak, tetapi
              THR yang diterima gak penuh. Bisa separuhnya, atau bahkan seperempatnya.

              Kalau begini, kamu harus pintar-pintar mengatur THR yang sedikit itu agar cukup memenuhi
              kebutuhan Lebaranmu dan keluarga.

              1. Legowo dan bersyukur Gak munafik, pasti setiap orang ingin hak THR-nya dibayar utuh dan
              tepat  waktu.  Namun  jika  kenyataannya  tidak  demikian,  berdamailah  dengan  perasaanmu.
              Hindari ngebatin atau ngedumel yang cuma bikin kamu sakit hati.

              Bersikap legowo atau lapang dada jauh lebih baik. Sebab harapan tidak selalu sesuai dengan
              kenyataan. Dan paling penting tetap bersyukur.

              Bahwa memang rezekimu saat ini hanya segini. Masih untung dapat THR. Banyak orang di luar
              sana, boro-boro THR, gaji saja dipotong atau telat dibayar. Malah kena PHK sebelum Lebaran.
              Nyesek gak tuh? Dengan bersyukur, berapapun uang yang kamu dapatkan akan terasa cukup
              dan berkah.


                                                           252
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258