Page 300 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 300

pengusaha  melakukan  dialog  dengan  pekerja/buruh  untuk  mencapai  kesepakatan  yang
              dilaksanakan secara kekeluargaan dan dengan itikad baik.
              Kesepakatan tersebut dibuat secara tertulis yang memuat waktu pembayaran THR Keagamaan
              dengan syarat paling lambat dibayar sampai sebelum hari raya keagamaan tahun 2021.

              Sementara itu Y.P. Puspita selaku mediator Hubungan Industrial, Fungsional Dinas Tenaga Kerja
              Provinsi Jawa Timur mengatakan, dalam rangka memberikan kepastian hukum, mengantisipasi
              timbulnya  keluhan  dalam  pelaksanaan  pembayaran  THR  keagamaan  2021  dan  pelaksanaan
              koordinasi  yang  efektif  antara  pemerintah  pusat  dan  daerah,  telah  dibentuk  posko  THR
              keagamaan mulai dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah
              Provinsi Jatim, yang dikoordinir oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jatim serta
              ditingkat  kabupaten/kota  oleh  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  dibidang
              ketenagakerjaan.

              Dalam  peraturan  pemerintah  nomor  36  tahun  2021  disebutkan  bahwa  pengusaha  yang
              melanggar  ketentuan  pembayaran  THR  akan  dikenakan  sanksi  administratif  berupa  teguran
              tertulis,  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian  sementara  sebagian  atau  seluruh  alat
              produksi dan pembekuan usaha.

              Sanksi administratif ini diberikan oleh menteri, menteri terkait, gubenur, walikota/bupati sesuai
              dengan  kewenangannya  dan  sanksi  administratif.  Ini  tidak  akan  mengurangi  kewajiban  dan
              pengusaha untuk membayar THR.

              Diperlukan  komitmen  para  pengusaha  untuk  membayar  THR  secara  penuh  dan  tepat  waktu
              kepada para pekerja/buruh, karena pemberian THR keagamaan bagi pekerja/buruh merupakan
              upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya
              keagamaan utamanya di masa pandemi covid-19 saat ini.

              Bagi pekerja/buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu
              dan mengalami pemutusan hubungan kerja terhitung sejak 30 (tiga puluh) hari sebelum hari
              raya  keagamaan,  berhak  mendapatkan  THR  keagamaan  untuk  tahun  berjalan  pada  saat
              terjadinya pemutusan hubungan kerja oleh pengusaha.

              THR  keagamaan  tidak  berlaku  bagi  pekerja/buruh  yang  hubungan  kerjanya  berdasarkan
              perjanjian kerja waktu tertentu, yang berakhir sebelum hari raya keagamaan. Ketidakmampuan
              perusahaan  dalam  membayar  THR  keagamaan  kepada  pekerja/buruh  tepat  waktu,  harus
              dibuktikan berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan secara transparan.

              Kesepakatan  mengenai  pembayaran  THR  keagamaan,  tidak  menghilangkan  kewajiban
              pengusaha untuk membayar THR keagamaan tahun 2021 dengan besarannya sesuai ketentuan
              perundang  undangan.  Perusahaan  yang  melakukan  kesepakatan  dengan  pekerja/buruh,
              melaporkan  hasil  kesepakat  tersebut  kepada  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan
              pemerintahan di bidang ketenagakerjaan setempat paling lambat tujuh hari sebelum hari raya
              keagamaan.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-her)















                                                           299
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305