Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 JULI 2019
P. 10
Menurut dia, jika dicermati, dalam empat tahun terakhir terjadi penurunan kinerja
bisnis remitansi. Hal ini terjadi bukan hanya terhadap Pos Indonesia, namun secara
global berdampak terhadap seluruh pelaku usaha bisnis remitansi.
Salah satunya sebabnya adalah berlakunya moratorium pengiriman tenaga kerja ke
negara-negara middle east (Timur Tengah). "Pemerintah lebih memperketat
pengiriman TKI ke negara-negara di kawasan Timur Tengah. Kalaupun ada, hanya
perpanjangan masa kerja, bukan penambahan tenaga kerja baru. Ini tentunya
berdampak bagi seluruh pemain pada bisnis remitansi," paparnya.
Saudi Arabia, sebut Abdussyukur, merupakan salah satu negara dengan market
terbesar bagi Indonesia. Dibandingkan 5 tahun lalu, jumlah TKI ke Saudi Arabia saat
ini terus berkurang seiring kebijakan moratorium tenaga kerja asing yang
diberlakukan.
"Mungkin ke depan apabila pemerintah mencabut kebijakan moratorium tersebut
pasti dampaknya akan semakin baik bagi bisnis remitansi. Namun di luar itu
pemerintah tentunya telah memikirkan yang terbaik dalam memberikan
perlindungan terhadap tenaga migran Indonesia," ujar Abdussyukur.
Seperti diketahui pada 2015 silam, pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja telah
menerbitkan kebijakan moratorium penempatan pekerja migran atau tenaga kerja
Indonesia sektor informal (pembantu rumah tangga) ke seluruh negara kawasan
Timur Tengah. Hal ini dilakukan dalam rangka melindungi dan memperbaiki tata
kelola pekerja migran Indonesia dari berbagai risiko di negara tujuan.
Selama moratorium, pemerintah Indonesia terus mendorong negara di kawasan
tersebut untuk memperbaiki aturan/tata kelola penempatan dan perlindungan
pekerja migran dan memiliki mekanisme penyelesaian yang jelas jika terjadi
masalah yang menimpa pekerja migran Indonesia.
Page 9 of 119.