Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 JULI 2019
P. 18
Ronny menegaskan bahwa penerbitan paspor menjadi solusi atas beberapa
permasalahan yang kerap terjadi terhadap TKI di luar negeri.
Ia juga berpesan agar TKI taat pada aturan hukum di Malaysia.
Pada pelayanan jemput bola tersebut, KJRI Kuching hanya melayani WNI dengan
kriteria sebagai berikut: 1. WNI yang sudah mempunyai paspor tetapi tidak
mempunyai permit/izin tinggal di Malaysia, 2. WNI yang punya paspor namun telah
habis masa berlakunya dan habis masa izin tinggalnya.
3. WNI tidak punya paspor, undocumented, tetapi terdata pernah punya paspor RI
(Biasanya untuk kasus TKI yang masuk Malaysia menggunakan paspor, lalu lari dari
majikan, dan paspor ditahan oleh majikan).
Saat ini terdapat 154.864 TKI yang bekerja di wilayah Sarawak. Jumlah ini
merupakan 95 persen dari total pekerja asing di wilayah tersebut. Sementara itu,
terdapat sekitar 20.000 TKI ilegal yang tinggal dan bekerja di Sarawak.
Selama Januari s.d. Juni 2019, KJRI Kuching telah melaksanakan pelayanan jemput
bola bagi WNI sebanyak 12 kali dengan jumlah WNI yang telah dilayani sebanyak
1.639 pemohon.
Di samping itu, KJRI Kuching juga telah memulangkan sejumlah 284 TKI yang
bermasalah dengan hukum di Malaysia. Pelanggaran hukum yang dilakukan seperti
overstay , tidak memiliki paspor, dan memalsukan cap paspor. Mereka dipulangkan
melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.
Pewarta: Joko Susilo Editor: D.Dj. Kliwantoro COPYRIGHT (c)2019 .
Page 17 of 119.