Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 JULI 2019
P. 16
vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang industri yang lokasinya
berada di dalam kawasan industri.
"Di kawasan industri MM2100 ada SMK Mitra Industri dengan sistem kurikulum
disesuaikan dengan industri. Kemudian di kawasan industri Deltamas, ada SMK Mitra
Ananda. Yang di MM2100 saja 100 persen siswa terserap semua ke industri. Itu
semua siswa siswi warga Kabupaten Bekasi," katanya lagi.
Namun upaya tersebut tentunya tidak akan mampu menyerap semua tenaga kerja
lokal karena hingga kini masih banyak warga Kabupaten Bekasi yang menganggur.
"Kan tidak 100 persen masuk SMK, hanya 67 persen masuk SMK sisanya SMA. Maka
perlu juga Balai Latihan Kerja untuk mereka para lulusan SMA yang tidak bisa lanjut
kuliah agar mendapat pelatihan skill dan diterima bekerja di industri," ucapnya.
Selain itu, faktor ketidakcocokan antara kebutuhan perusahaan dengan kemampuan
lulusan SMK membuat masih banyak lulusan SMK yang menjadi pengangguran.
"Kami sudah sampaikan ke bupati agar hal ini bisa ditularkan ke seluruh SMK yang
ada di lingkungan Kabupaten Bekasi agar lulusan itu sesuai kemampuan dan kriteria
yang dibutuhkan perusahaan," kata dia.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja sebelumnya menerbitkan Peraturan Bupati Nomor
9 Tahun 2019 tentang Perluasan Kesempatan Kerja untuk mempertegas penerapan
dari Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Ketenagakerjaan.
Dalam Perbup itu dijelaskan perusahaan yang ada di kawasan industri wajib
menyerap tenaga kerja lokal Kabupaten Bekasi sebanyak-banyaknya. Perusahaan
juga wajib melaporkan lowongan kerja yang tersedia setiap bulannya kepada Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi.
Page 15 of 119.