Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 JULI 2019
P. 26
Menurut Melky Lohy, Pengawas KK/PPNS Provinsi Maluku dan Provinsi Kepulauan
Riau bersama tim yang terdiri dari Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kota
Batam menggagalkan rencana tersebut.
Peristiwa bermula ketika diketahui akan ada pengiriman TKI ilegal ke Malaysia pada
hari Kamis, (20/6), sehingga tim sejak dinihari berkoordinasi dengan pihak security
Bandara Internasional Pattimura Ambon dan personil bandara sebagai pengintai
eksternal memantau pergerakan korban dan pengantar.
Ketika sudah dipastikan korban dan pengantar sesuai dengan target operasi,
anggota tim yang lain merapat di area Bandara Pattimura Ambon dan melakukan
briefing.
"Ketika korban dan pengantar berpisah, korban yang dalam posisi mengantre untuk
check in bersama-sama anggota tim lainnya, kemudian korban diambil dan
diamankan bersama barang bukti," katanya.
Setelah korban dan pengantar diamankan, telepon genggam mereka disita dan
dinonaktifkan. Khusus untuk korban adalah dengan tujuan agar agen di Ambon dan
Batam mengira korban sudah naik pesawat.
Korban dan pengantar kemudian dibawa dari bandara ke kantor Disnakertrans
Maluku guna dimintai keterangan oleh PPNS.
"Kami lalu berkoordinasi dengan Kadisnakertrans Provinsi Kepulauan Riau terkait
adanya pengiriman TKI Ilegal dari Ambon - Batam untuk melakukan penyergapan
kepada penjemput di Batam," katanya.
Kadis Nakertrans Kepri berkoordinasi dengan Polsek Bandara Hang Nadim Batam
untuk membantu pengamanan dan memerintahkan pengawas ketenegakerjaan dan
PPNS serta UPTD Pengawasan Kota Batam membuat tim dan berhasil meringkus
oknum penjemput yang terdiri dari ibu dan anak.
Yang bertugas menjemput korban berinisial F dan ketika diperiksa, dia mengaku
disuruh ibu kandungnya sehingga disuruh menghubungi ibunya menghadap ke
kantor UPTD Pengawasan Kota Batam sehingga langsung diamankan dan dibuat
BAP.
"Kami masih menunggu laporan selengkapnya dari Kadis Nakertrans Kepri terhadap
langkah yang sementara diproses untuk mengungkap jaringan yang ada di
Malaysia," kata Melky Lohy.
Page 25 of 119.