Page 251 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 251

BPJS Ketenagakerjaan sendiri melakukan validasi sebelum menyerahkan data nomor rekening
              calon penerima bantuan ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
              Dijelaskan  Deputi  Direktur  Bidang  Hubungan  Masyarakat  dan  Antar  Lembaga  BPJS
              Ketenagakerjaan  Irvansyah  Utoh  Banja,  jika  ditemukan  bahwa  pemilik  nomor  rekening  tidak
              memenuhi kriteria maka secara otomatis tidak akan masuk ke dalam daftar penerima bantuan.

              "Data  peserta  tidak  valid  karena  tidak  sesuai  kriteria  yang  disebutkan  dalam  Permenaker
              dimaksud, maka nomor rekening tersebut secara otomatis tidak masuk dalam daftar penerima
              BSU (bantuan subsidi upah). Jumlah data rekening peserta tidak valid ini mencapai 1,6 juta
              orang," kata dia kepada  detikcom  , Senin (7/9/2020).

              Dia menjelaskan kenapa hal semacam itu bisa terjadi karena perusahaan atau pihak pemberi
              kerja mendaftarkan semua nomor rekening pekerjanya, tanpa melihat apakah di antara mereka
              ada yang tidak memenuhi kriteria.

              "Beberapa pemberi kerja atau perusahaan menyampaikan seluruh no rekening dari pegawainya,
              bukan hanya yang memenuhi kriteria," sebutnya.

              Adapula  faktor  lain  yang  menyebabkan  nomor  rekening  yang  disetorkan  ke  BPJS
              Ketenagakerjaan  tidak  valid.  Tapi  selama  penyebabnya  bukan  karena  pemilik  rekening  tidak
              memenuhi kriteria sebagai calon penerima bantuan maka akan dilakukan validasi ulang.

              Pada kasus tersebut, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) akan mengembalikan data nomor
              rekening ke perusahaan untuk dilakukan perbaikan.

              "Pihak BPJAMSOSTEK akan mengembalikan data nomor rekening kepada perusahaan peserta
              untuk  melakukan  konfirmasi  ulang,  jika  penyebabnya  bukan  karena  ketidaksesuaian  dengan
              Permenaker 14/2020," tambahnya.









































                                                           250
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256